Episode 48

756 92 2
                                        

~Happy Reading~

Aletta menunjukkan wajah puppy eyes nya agar Lian dan Voke menuruti keinginan nya.

"Plisss kan udah lama Aletta gak makan nasi padang"

"Sayang, tapi kan kamu baru sadar. Perut kamu belum kuat. Makan bubur aja ya?" Voke mencoba memberi pengertian.

"Nanti kalau udah pulang, baru boleh makan nasi padang" tambah Lian.

"Yaudah kalau gitu Aletta gak mau pulang dari sini. Biarin aja Aletta sakit terus"

"Jangan gitu dong, rumah sepi kalau gak ada kamu" lembut Voke.

"Makan bubur aja ya Aletta ya,"

"Aletta mau nya nasi padang yah" rengek Aletta.

Tak ingin membuat Aletta sedih, akhirnya Lian dan Voke berdiskusi terlebih dahulu.

"Yan gimana nih Aletta pengen nasi padang"

"Udahlah turutin aja dulu"

"Tapi kalau gak di bolehin sama dokter gimana?"

"Pasti boleh lah, kan Aletta bukan sakit lambung atau apa. Dia kan cuma shok aja karena habis di culik"

"Iya juga sih"

Voke kembali menatap anaknya yang sedang cemberut itu.

"Yaudah, kamu mau apa? Bunda sama ayah beli dulu, sekalian makan siang"

"Aletta mau ayam bakar, babat, rendang sama, tahu"

"Yaudah, bunda beli dulu ya,"

"Oke makasih bunda cantik" Aletta tersenyum lebar.

Voke dan Lian pun keluar dari ruang IGD dengan lesu. Karena permintaan Aletta yang di luar nurul ehh maksudnya di luar nalar. Padahal Aletta baru saja sadar.

"Lho kok pada lemes gini? Kenapa sama Aletta?" Tanya Raymond.

"Aletta minta di beliin nasi padang Mond" adu Lian.

"Ada ada aja anak kamu Yan"

"Aku jadi takut pak, otak Aletta geser"

"Heh mulutnya!" tegur Voke.

"Emang di bolehin sama dokter?"

"Tau, adek kamu tuh Ze"

"Udalah om beliin aja dari pada nangis kan repot" celetuk Raja.

"Eh gak boleh gitu Ja, itu kakak kamu lho" tegur Habibi.

"Iya Yan beliin aja kan Aletta gak ada sakit lambung. Jadi gak masalah kan?"

"Iya, yaudah Git jagain Aletta dulu di dalem. Gue mau makan"

"Oke Yan" Gita pun masuk ke ruang IGD di ikuti Habibi.

"Aletta, kamu gapapa kan?"

"Aku gapapa kok tant. Cuma masih pusing aja, efek kelamaan pingsan kali ya"

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang