Oke karena aku lagi gabut aku mutusin buat double update. Yuk ah jangan lama lama.
.
.
Alvaro, Indri dan Dafisan yang mendengarnya langsung menoleh ke arah Senja. Apa katanya, panggilan?
Senja yang kaget langsung menggeplak mulutnya sendiri karena terlalu keras saat memberi tahu bahwa mimpi itu adalah panggilan.
Sementara disana, Aletta dan Serli menepuk jidatnya karena kecerobohan Senja barusan.
Alvaro, Dafisan dan Serli mendekat ke arah Senja lalu bertanya "panggilan? Apa itu kak?" Tanya Alvaro.
Zean dan Arabella saling pandang seolah memberi kode 'gimana ini?' Yang di balas gelengan oleh Aletta.
"Oh itu, maksud gue panggilan alam. Ya-yaudah gue ke toilet dulu ya" alibi Senja seraya berdiri dan pergi dari sana.
"Kalau gitu kakak juga mau ke toilet ya" pamit Arabella.
"I-iya kak" jawab Serli dengan bingung.
Melihat Zean ikut berdiri, Aletta dengan cepat mencegahnya "kakak juga mau nyusul kak Ara sama kak Senja?"
"Engga lah orang kakak mau ngumpul sama temen temen" jawab Zean dengan cepat.
Setelah mereka pergi dari sana, Aletta dan Serli bisa bernafas lega.
★★★
Senja berjalan ke arah danau di ikuti Arabella dan Zean. Lalu Senja duduk di kursi yang ada disana.
"Ja hampir aja mereka curiga karena lo tadi ngomong nya kekencengan" omel Arabella.
"Ya maaf gue kan lupa kalau ada Alvaro, Dafisan sama Indri"
"Tapi apa bener bunda mimpi Aletta ilang itu panggilan?"
"Bisa jadi sih kan kata kamu panggilan bisa berupa apa aja"
"Bener juga"
Tiba tiba Senja melihat ada bayangan ada lima kuntilanak keluar dari dalam sumur membuat Senja berteriak.
"Eh kenapa?" Tanya Arabella.
"Gue liat bayangan" beritahu Senja.
"Bayangan apa?"
"Gue liat bayangan ada lima kuntilanak keluar gitu dari dalem sumur" jawab Senja.
"Apa berhubungan sama petunjuk sebelumnya?" Arabella berfikir.
"Aku rasa sih iya, kan waktu itu pak Dirman bilang di hutan ini tuh ada hutan larangan yang gak boleh kita masukin"
"Berarti fix ini berhubungan. Tapi apa coba maksudnya tuh hantu nakutin kita yang lagi kemping?" Senja bertanya.
★★★
Kini Aletta, Alvaro, Serli, Dafisan dan Indri sedang duduk santai sambil memandang api unggun.
"Guys, jalan jalan yuk, bosen gue," keluh Serli.
"Tapi kan gue gak boleh kemana mana sama kak Zean" ujar Aletta.
"Ayolah, sebentar aja kok. Keliling sini aja jangan jauh jauh," balas Serli dengan tatapan memelas.
"Selain gue gak boleh kemana mana, gue juga males. Ajak aja tuh Dafisan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Genç KurguWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...