~Happy Reading~
Jepang 09.00 am.
Alvaro dan Dafisan langsung menuju garasinya untuk memilih mobil yang di pakai hari ini. Karena disana terdapat beberapa macam mobil mewah yang mereka dapat dari kekalahan musuhnya.
Karena prinsip mereka adalah 'lo kalah, serahin mobil lo. Atau keluarga lo gak akan selamat' itulah prinsipnya selama menjadi leader mafia.
Mereka memutuskan untuk memilih mobil Lamborghini berwarna hitam karena memang itu mobil favorit mereka saat di Jepang.
Kemudian Dafisan berjalan menuju etalase untuk mengambil kuncinya. Setelah sudah mengambil kunci, ia berjalan pada mobil Lamborghini berada lalu memberikan nya pada Alvaro.
Alvaro pun melajukan mobilnya menuju markas. Saat di perjalanan, tiba tiba handphone Alvaro berbunyi.
"Angkat"
Dafisan mengangguk dan langsung mengangkat telepon nya.
"Hallo"
"Jemput gue sama Rifki. Gue udah di bandara"
"Hm"
Tut. Telepon di matikan oleh Dafisan.
"Kenapa?" Tanya Alvaro tanpa menoleh.
"Jemput Arsen sama Rifki sekarang, mereka di bandara"
Alvaro langsung memutar balikkan mobilnya menuju bandara untuk menjemput Arsen dan Rifki di bandara.
★★★
Sementara di Indonesia, siswa SMA Cempaka Putih satu persatu memasuki kantin untuk mengisi perut mereka termasuk Aletta dkk.
Mereka langsung duduk di meja yang kosong. Sementara di balik tembok ada orang yang sedang mengawasi mereka tanpa mereka sadari.
"Aduh gue kebelet. Serli anterin gue yuk" ajak Aura.
"Yaudah, ayok"
"Kenapa gak dari tadi sih Aura?" Tanya Indri.
"Udah, biarin aja" ujar Aletta.
"Terus yang pesen makan siapa?" Tanya Indri lagi.
"Ya elo lah Indri!" Greget Aletta.
"Kalau gitu, gue pesen dulu. Mau pesen apa?"
"Samain aja sama lo"
"Oke"
Indri pun pergi untuk memesan makanan. Karena cuacanya sedang mendung, Indri berniat memesan bakso saja.
"Yah ngantri lagi" keluhnya.
"Yaudah lah gapapa. Lagian lagi mendung juga, enak kalau makan yang anget anget" lanjut Indri.
Aletta mengeluarkan handphone nya berniat menelepon Alvaro. Tiba tiba Aletta di bekap dari belakang dan di seret menuju gudang.
"Lu ngapain sih di toilet lama bener dah" Tanya Serli heran sambil berjalan menuju kantin.
"Perut gue sakit Serli, dari tadi subuh" jawab Aura.
"Ohh"
Mereka pun melanjutkan langkah nya. Seketika mereka berdua kaget melihat Aletta tak ada di meja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
أدب المراهقينWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...