Happy Reading
Mereka membulatkan matanya sempurna. Mereka tak menyangka bahwa kakak kelas di hadapan nya ini adalah seorang psychopath.
"Sekarang kalian gak akan bisa kabur dari gue hahaha"
"Kalau lo gak mau lepasin kita, gue bilangin ke keluarga dan temen lo kalau itu sebenarnya IBLIS!" Ancam Olivia.
"Bilangin aja Olivia, gue gak takut. Yang ada, nanti mereka gak percaya" jawab Zean santai.
"Nih Ze tali sama lakban nya" ujar Raymond.
Zean berdiri lalu menghampiri Raymond untuk mengambil tali dan lakban nya.
Kemudian, Zean kembali menghampiri mereka bertiga menariknya dengan kasar lalu mengikat dan menutup mulutnya dengan lakban.
"Bye adik kelas nakal" bisik Zean lirih lalu memasukkan pisau lipat nya ke saku jaket.
"Emph emph" mereka bertiga memberontak.
"Jagain mereka om, gue mau balik ke sekolah"
"Siap Ze"
Zean pun langsung keluar dari gedung. Sesampainya di depan mobil, ia langsung masuk dan melajukan mobilnya menuju sekolah.
★★★
Bulan berlalu. Hubungan Aletta dan Alvaro makin dekat saja begitu juga dengan hubungan Dafisan dan Indri yang makin hari makin dekat.
Alvaro, Dafisan, Indri dan Arsen sudah mengetahui bahwa Aletta memiliki panggilan karena kecerobohan Serli ketika sedang membahas suatu kasus di kelas.
Tapi Aletta belum mengetahui bahwa Alvaro adalah leader mafia. Bahkan tentang Zean yang psychopath juga belum ada yang mengetahui.
Saat ini, Aletta, Alvaro, Serli dan Indri sedang ada di rumah Aletta. Mereka sedang membuat cup cake untuk di jual di bazar besok. Karena besok adalah hari anniversary sekolah SMA Cempaka Putih.
"Karena bahan bahan udah siap, jadi kita langsung ke, pembuatan nya aja"
"Lo tuangin tepung terigu nya sekitar 100 gram, lo sama Serli pisahin kuning telur sama putih telurnya nya dan Indri ambil pewarna sama toples kecil yang kotak di lemari yang itu" ujar Aletta.
"Oke"
"Pewarna nya dimana Ta" tanya Indri.
"Di kulkas"
"Eh Ta segini cukup gak tepung nya" tanya Alvaro.
"Cukup" balas Aletta tanpa melihat karena sibuk menyiapkan alat alat masak nya.
"Aletta, segini cukup engga? Liat dulu dong" ujar Alvaro sambil mengarahkan tangannya ke pipi Aletta yang penuh tepung terigu membuat Aletta menoleh.
"Gue tau gue ganteng tapi jangan di liatin mulu" lanjut Alvaro seraya meyoeret kening dan pipi kiri Aletta dengan tepung terigu.
Aletta membalas perbuatan Alvaro dengan mengoleskan tepung terigu dan mencubit pipinya.
"Ihhh lo jail banget ciii" Aletta mencubit pipi Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Teen FictionWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...