~Happy Reading~
Saat ini Zean dan Arabella berada di rooftop sekolahnya. Tadi saat bel istirahat baru berbunyi, Zean langsung mengajak Arabella kesini karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan.
Senja dan Aletta sudah tau kalau Zean sudah menembak Arabella tadi malam. Jadi mereka berdua tak akan melarang jika Zean ingin memberitahu rahasia mereka.
Karena bagaimanapun juga Arabella berhak tau rahasia ini karena status nya sudah berubah menjadi pacar Zean.
Mereka juga sudah merubah gaya bicaranya menjadi aku-kamu karena ini permintaan dari Zean.
"Kamu, mau ngomong apa sih? Kok kayanya serius banget"
"Aku mau ngasih tau kalau aku punya rahasia keluarga"
"Rahasia keluarga?" Bingung Arabella.
Zean menghembuskan nafasnya "iya jadi, Aletta, Senja, Ponakan aku, ayah dan bunda aku itu punya panggilan"
"Panggilan? Maksud kamu panggilan sayang?" Tanya Arabella.
"Bukan"
"Hah bukan? Terus?"
Zean memegang tangan Arabella lalu membalikkan badan nya menghadap sang pacar.
"Keluarga aku itu, punya kekuatan nah yang dapet kekuatan itu Aletta, Senja, ayah aku, bunda aku dan ponakan aku yang nama nya Raja. Dan kekuatan itu di sebut panggilan" jelas Zean.
Arabella menyimak dengan serius walau dirinya belum sepenuhnya memahami apa kekuatan panggilan itu.
"Terus gunanya buat apa?" Tanyanya lagi.
"Buat nolongin orang"
"Cara nolongnya gimana?" Lagi dan lagi Arabella bertanya.
"Contohnya, kaya kemarin di ulang tahun nya Karin. Kemarin Senja teriak, kan tuh" Arabella mengangguk. "Nah karena dia liat bayangan kalau plafon di ruang tengah roboh. Dan benerkan roboh"
"Ohh jadi kemarin itu tau dari panggilan nya Senja," Arabella manggut manggut.
"Iya. Tapi kamu jangan bilang ke siapa siapa ya. Takutnya mereka mikir keluarga aku itu aneh"
"Oke siap, tapi aku mau nanya"
"Apa"
"Selain aku siapa lagi yang udah tau tentang ini?"
"Adik kamu,"
"Hah jadi adik aku udah tau? Dari kapan?"
"Dari Aletta sama Serli masih SD"
"Hah" Arabella cengo.
★★★
Alvaro, Aletta, Serli dan Dafisan sudah berada di kantin. Mereka sedang membahas keperluan yang akan di butuhkan nanti saat kemping sambil menunggu makanan mereka datang.
"Gimana kalau pulang sekolah kita beli keperluan kemping. Biar santai aja gitu nanti." celetuk Serli.
"Heh masih lama malih!" timpal Dafisan dengan sedikit penekanan.
"Ih gue kan cuma ngasih saran aja" ujar Serli sok sedih.
"Yaudah nanti pulang nya kita beli ya Serlii" timpal Aletta.
"Heh kok lu turutin dia sih Ta?" Protes Dafisan.
"Udah sih turutin aja dulu biar dia seneng" imbuh Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Novela JuvenilWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...