Episode 28

789 115 5
                                        

~Happy Reading~

"Lo kenapa?"

"Pasti panggilan" batin Zean.

Aletta mengerjap. Semuanya menatap aneh ke arah Aletta yang tiba tiba loncat ke punggung Alvaro.

"Dasar caper" ujar Olivia pelan.

"Ekhem. Gue denger" dingin Alvaro.

Bu Mirna yang penasaran langsung bertanya "kamu, kenapa, Aletta?"

"Gapapa, gapapa kok bu. Tadi itu, apa, ada tikus lewat, saya geli bu" jawab Aletta gugup.

"Oh, yasudah anak anak mari kita dengarkan terlebih dahulu mengenai kegiatan hari ini. Silahkan pak" bu Mirna mempersilahkan pak Dirman.

"Baik, anak anak kegiatan hari ini adalah mencari kayu bakar. Nanti saya akan bagikan kelompoknya"

"Oke pak!"

"Maksudnya apa ya gue denger suara kuntilanak ketawa?" Batin Aletta.

Pak Dirman langsung membagikan kelompok untuk mencari kayu bakar dan air bersih. Satu kelompoknya terdiri dari tiga sampai empat orang.

Setelah itu, mereka masuk ke tenda masing masing untuk ganti baju karena baju yang mereka pakai sudah penuh dengan keringat karena berjoget saat di bus tadi.

Saat ini, Aletta, Serli dan Indri sedang mencari kayu bakar di dalam hutan. Tak sengaja mereka bertemu Alvaro, Dafisan dan Arsen yang sedang mengambil air di danau yang airnya begitu jernih.

"Oh, iya Sen kenalin temen baru kita namanya Indri" Dafisan memperkenalkan Indri pada Arsen.

"Hay gue Indri, salam kenal ya" Indri tersenyum.

"Gue Arsen"

"Tapi lu harus banyak banyak sabar aja, soalnya agak lemot dia orang nya" beritahu Aletta sedangkan Arsen hanya mengangguk.

"Kalian udah dapet kayu bakarnya kan?" Tanya Alvaro.

"Iya, udah" jawab Aletta.

"Yaudah, yuk kita balik ke tenda" ajak Serli.

Mereka pun kembali melanjutkan langkahnya keluar hutan. Tiba tiba Aletta tersandung batu yang cukup besar dan terjatuh membuat kakinya sedikit terkilir.

"Ta, lu masih kuat jalan gak?" Tanya Serli.

"Kuat kok, gue masih kuat" Aletta mencoba untuk bangun namun, tak lama terjatuh lagi membuat Aletta meringis.

"Shh sakit"

"Udah, Al lu gendong aja, masih jauh juga" Arsen memberi saran.

"Gua gendong ya, masih jauh"

Melihat tatapan Alvaro yang tulus, membuat Aletta mengangguk. Lalu Alvaro berjongkok di depan Aletta dan Aletta langsung mengalungkan tangannya pada dada Alvaro.

Setelah Aletta nyaman dalam gendongan nya, Alvaro berdiri melanjutkan langkahnya keluar dari hutan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang