~Happy Reading~
Setelah kerusuhan barusan, Alvaro, Dafisan dan Arsen kembali masuk ke sekolahnya. Dafisan memasuki kembali kantor guru untuk memberi pengumuman lagi, sedangkan Alvaro dan Arsen langsung ke ruang rahasia.
"PENGUMUMAN! UNTUK GURU GURU DAN SISWA SEMUANYA SILAHKAN KEMBALI PADA KELASNYA MASING-MASING. GUA MAU NGUCAPIN TERIMA KASIH KARENA TADI KALIAN TELAH MENURUTI PERINTAH DARI KAMI!" Dafisan mengumumkan menggunakan suara dengan suara yang di berat beratkan agar identitas aslinya tak ketahuan. Setelah itu ia pergi ke ruang rahasia.
Alhamdulillah kita udah boleh ke kelas lagi guys
Iya, tapi ada apa ya
Tadi kan sekolah kita kedatangan mafia berarti ada peperangan dong
Tapi dimana ya mereka perang nya
Gatau gue juga
Itulah bisik bisik warga sekolah ketika Aletta berjalan di koridor. Tapi ia tidak terlalu memikirkan itu, yang ia pikirkan sekarang adalah Alvaro, Dafisan dan Arsen.
"Ekhem awas nabrak" pengingat Zean.
"Hah? Oh iya kak" Aletta langsung tersadar.
"Dari tadi lu ngelamun mulu dah. Mikirin apa sih?" Tanya Serli.
"Gua itu dari tadi mikirin Alvaro, Dafisan sama Arsen, karena dari tadi gua gak liat mereka. Soalnya Dafisan tadi ada urusan, tapi gua gak tau urusan apa" jawab Aletta.
"Ya mungkin emang ada urusan yang gak boleh kita tau? Positif thinking aja dulu" ujar Arabella.
"Hm iya deh kak"
"Emang mereka ada urusan apa? Kok gue gatau?" Bingung Indri membuat Aletta, Zean dan Arabella menepuk jidatnya.
"Indri yang cantik yang imut dan yang manis, nanti ya gue jelasin, sekarang masuk kelas dulu yuk"
"Yaudah yuk" Indri dan Serli pun masuk ke kelasnya.
"Aku masuk kelas dulu ya kak" pamit Aletta pada Arabella dan Zean.
"Iya, belajar yang pinter" Zean tersenyum.
★★★
Sementara di ruang rahasia, Alvaro, Dafisan dan Arsen sedang membuka jubahnya lalu mereka gantungkan pada gantungan yang ada disana lalu duduk di sofa.
"Gue udah membersihkan dua hama perusak itu, dan ada satu hama lagi yang belum gue beresin"
"Siapa Al?" Tanya Arsen.
Alvaro menyeringai "pak Dirman"
Arsen tercengang saat Alvaro menyebut nama kepala sekolahnya.
"Lo gila Al? Dia itu kepsek lho Al" kaget Arsen.
"Nanti juga lo tau sendiri Sen" dingin Dafisan lalu keluar dari sana.
"Oh iya lo boleh ke markas lagi" ujar Alvaro pada Rifki dan anggota lainnya.
"Baik prince" mereka semua menunduk hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Teen FictionWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...