~Happy Reading~
Sekarang, Alvaro, Aletta, Dafisan, Serli, dan Indri sedang berada di kantin. Setelah menyantap makanannya, mereka duduk duduk santai terlebih dahulu sambil menunggu makanannya masuk ke perut mereka.
Aletta terlihat sedang menengahi Serli dan Dafisan yang sedang adu mulut tanpa ada niat untuk berhenti.
"Gua jodohin lu berdua kalau ribut mulu" kesal Aletta.
"Tau lu udah gua traktir juga" timpal Dafisan. Yap Dafisan menempati janjinya menraktir teman teman nya.
"Yaudah iya gue diem nih" pasrah Serli lalu menoleh pada Indri.
Terlihat Indri sedang melamun sambil mengigit jarinya pertanda sedang berfikir.
"Kenapa lu?" Tanya Serli.
"Gue heran deh kenapa ya tuyul gampang banget buat ngambil uang di rumah orang? Kenapa gak di bank aja, kan lebih banyak uangnya." Celetuk Indri.
Dafisan menarik nafas panjang "bisa gak lu jangan bikin gue mikir??" Sewot Dafisan.
"Ih kan gue cuma lagi mikir aja kenapa gitu."
"Coba lo tanya sama rumput yang bergoyang"
"Emang bisa?" Polos Indri.
"Dri kalau lemot ya lemot aja, jangan sampai ke akar akarnya" timpal Aletta.
Disaat yang lain sedang mengomeli Indri yang amat sangat lemot, Alvaro hanya diam karena memikirkan siapa orang yang berpakaian serba hitam itu.
"Kayanya gue sama Dafisan pernah ketemu sama orang itu" batin Alvaro.
Tiba tiba handphone nya berbunyi membuyarkan lamunan Alvaro. Dia melihat siapa yang meneleponnya ternyata itu Rifki.
"Bentar ya gue angkat telepon dulu" pamit Alvaro lalu menjauh dari mereka berempat.
Aletta memberi kode pada Dafisan seolah bertanya 'siapa?' Dafisan hanya menggeleng.
Alvaro mengangkat telepon nya setelah menjauh dari mereka.
"Hallo, kenapa?"
"Sekolah kita di serang Al sama mafia TC" beritahu Rifki
"Ck anjing! Tujuan?"
"Mereka tau kalau si penghianat itu yang bunuh anggota mereka"
"Lo bawa 100 anggota terus bawa ke ruang rahasia gue di sekolah." Perintah Alvaro.
"Siap Al"
Tut. Alvaro menutup telepon nya lalu menelepon Dafisan.
"Kenapa Al?"
"Fi susul gue ke ruang rahasia, sekolah kita di serang mafia TC"
"SERIUS LO? MAU NGAPAIN?"
"Jangan banyak tanya! Gue mau cari Arsen dulu"
"Oke Al"
Alvaro menutup telepon nya secara sepihak.
Sedangkan di tempat Aletta dkk, mereka bingung dengan Dafisan yang tiba tiba kaget seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Novela JuvenilWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...