Episode 43

697 89 0
                                    

~Happy Reading~

Alvaro memarkirkan motornya dan memegang tangan Aletta untuk membantu Aletta turun dari motor nya.

"Pelan pelan princess turun nya"

"Dih kok princess sih?"

"Karena hari ini lo cantik banget Ta," balas Alvaro.

"Ah elo bisa aja" Aletta malu malu.

"Beneran hari ini tuh lo kayak princess terus gue pangeran nya"

"Dih merasa ganteng lo pangeran?"

"Emang ganteng sih dia" lanjut Aletta dalam hati.

"Yailah gue ganteng. Dari lahir malah" pede Alvaro.

"Terserah lo dah"

"Udah ayok masuk" ajak Alvaro.

Semua orang sudah berdatangan. Dan kini pandangan mereka hanya tertuju pada Alvaro dan Aletta termasuk teman teman nya.

Ada yang kagum dan ada yang merasa tersaingi karena bisa bersanding dengan Alvaro, most wanted baru di sekolah mereka.

Sementara mereka berdua hanya tersenyum menanggapi komentar mereka.

Kini mereka berdua menghampiri teman temannya yang sedang duduk di kursi yang ada di koridor.

"Hai" sapa Aletta.

Serli, Dafisan, Indri dan Arsen hanya melongo melihat Aletta yang tak seperti biasanya.

"Aletta ini beneran elo?" Serli terpana dengan kecantikan sahabat nya.

Aletta tersenyum "iya ini gue"

"Lo cantik banget sumpah kek bidadari"

"Lo juga cantik Serli, apalagi Indri tuh beda banget" puji Aletta lalu melirik Indri.

"Lo berdua bisa aja deh"

"Lo cantik Ta," puji Dafisan dan Arsen kemudian.

"Makasih ya"

Datang lah seorang cewek menghampiri mereka dengan senyuman yang terus mengembang.

"Hai, kangen gue gak?" Tanya cewek itu.

Serli yang merasa tidak asing dengan suara itu langsung berdiri ketika melihat cewek itu.

"Auraaaaaa gue kangen banget" teriak Serli senang.

"Gue juga kangen sama lo" Aura membalas pelukan Serli.

"Lo lama banget sih di Bandung nya" keluh Serli seraya melepaskan pelukan nya.

"Ya kan gue harus ngurusin nenek gue yang sakit, soalnya bokap nyokap gue sibuk kerja"

"Oh iya juga sih"

"Kenalin Ra, ini Indri. Indri, ini sepupu gue Aura"

Aura menyodorkan tangan nya "Aura"

"Indri," Indri tersenyum seraya melepaskan tangan nya.

"Eh kakak lo mana? Gue kangen nih"

"Mungkin di ruang osis" jawab Serli.

"Yuk kesana"

"Bowleh"

"Eh gue ikut dong" ujar Aletta.

"Gue juga ikut"

"Gue ketemu kakak gue dulu ya Al" pamit Aletta.

"Iya Ta"

Mereka pun pergi ke ruang osis. Sementara mereka bertiga langsung membahas kepergian mereka besok ke Jepang.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang