Episode 53

592 57 0
                                        

Jadi guys aku mau nulis episode 53-55 nya di sekaligusin. Kalian gak keberatan kan?

~Happy Reading~

Zean, Aletta dan Raja tak henti hentinya terus bertanya karena Senja tak kunjung menjawab pertanyaan nya.

"Kak, Indri kenapa kak? Jangan bikin aku panik" Aletta mengguncang tangan Senja.

"Iya Senja. Lo gak bisa diem aja, kasian Aletta Ja udah panik banget" sambung Zean.

"Ayo dong kak jawab," desak Raja.

"Indri- Indri sakit Ta" jawab Senja pada akhirnya.

"Indri sakit kak?" Tanya Aletta dengan nada kaget.

"Kak Indri sakit apa emangnya?" Lanjut Raja bertanya.

"Bentar. Raja kan gambar otak, terus lo liat Indri di bawa ke rumah sakit, jangan jangan Indri kena kanker otak lagi" Ujar Zean membuat mereka kaget kecuali Aletta.

"Ohh kanker otak, pantesan dia lemot" celetuk Aletta yang belum sadar.

1 detik

2 detik

3 detik

"HAH KANKER OTAK??" Pekik Aletta seraya berdiri membuat Zean, Raja dan Senja kaget.

"Astagfirullahalazim kak Aletta! Raja kaget tau"

"Lain kali jangan ngelamun Ta, nanti kesambet" peringat Zean.

"Ih Aletta! Kaget gue." kaget Senja.

"Kak bener? Indri sakit kanker otak?"

"Gak tau juga sih, itu kan cuma bayangan doang. " Ujar Senja santai.

"Tapi biasanya panggilan itu suka bener lho kak, jangan di anggap remeh" Raja mengingatkan.

"Iya juga sih" Senja menyandarkan punggung nya.

"Terus apa yang harus kita lakuin sekarang?" Bingung Raja.

"Cari tau" jawab Aletta cepat.

"Kita harus cari tau kalau Indri bener sakit kanker otak atau engga" lanjut Aletta.

"Caranya gimana Aletta?" Tanya Senja.

"Kita ke rumah nya lah kak"

"Emang kamu tau rumah nya Indri?" Sambung Zean.

"Iya ya dimana ya rumah nya Indri?"

"Ya kak Aletta, kirain tau rumah nya kak Indri," cibir Raja.

Sedangkan Zean dan Senja hanya menarik nafas panjang.

"Yaudah sih maaf lagi panik juga"

Entah kebetulan atau apa Indri menelepon Aletta.

"Tuh Indri nelepon" beritahu Senja karena handphone nya ada di sofa.

Aletta langsung menyambar handphone nya lalu mengangkat telepon dari Indri.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang