~ Happy Reading ~
Orang yang di telepon Alvaro tadi hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah gapapa kita bisa cari tau sendiri kok"
"Tapi bos kita bakal berusaha buat cari data datanya" ujar Rifki orang kepercayaan Alvaro dan Dafisan.
"Tapi kok aneh ya? Biasanya cepet banget lo Ki kalo soal cari data data orang begini. Tapi kok ini lama?" Bingung Dafisan.
"Apa mungkin, Aletta dan keluarga nya sengaja nyembunyiin identitas nya biar gak ada yang tau?" Alvaro bertanya tanya.
"Bisa jadi" sahut Rifki.
"Gini aja. Sambil lo nyari lewat laptop sambil kita berdua main ke rumahnya. Kita liat siapa yang paling cepet" ujar Alvaro pada Rifki
"Gue setuju. Tapi lo punya nomor telepon nya Aletta sama Serli gak" tanya Dafisan.
"Oh iya gue gak punya"
"Aelah gimana sih, lo Al? Katanya lo penasaran sama Aletta. Tapi lo sendiri gak minta nomor telepon nya"
"Ya maaf Fi gue kan lupa."
"Pengen cari tau elite, minta nomor telepon sulit" gumam Rifki.
Skip
Waktu menunjukkan pukul 19.00 Aletta dan keluarga nya sedang berkumpul di ruang tamu sambil berbincang bincang santai.
"Ayah"
"Apa"
"Kemarin aku liat Aletta di samperin cowok tau yah" beritahu Zean.
"Hah serius kamu di samperin sama cowok? Terus baik gak cowok nya? Em dia suka gak sama kamu? Terus kamu nya suka juga gak sama dia?" Cerocos Lian panjang lebar.
"Ih apaan sih ayah? Orang baru kenal kemarin juga. Kak Zean nih ah" kesal Aletta.
"Emang bener kan, kemarin kamu di samperin cowok"
"Ya, ya bener sih tapi kan cuma buat kelompok doang gak lebih" ujar Aletta.
"Tau nih kakak anaknya udah gede juga. Aletta tuh udah tau mana yang baik mana yang buruk" nasihat Gita.
"Ya kan dia anak kesayangan gue Git"
"Anak kesayangan sih anak kesayangan, tapi jangan di posesif pin juga kali" celetuk Gita.
Tiba tiba Lian mendapat petunjuk menyoret nyoret tangan Aletta. Tadinya Aletta ingin menolak namun tidak bisa karena Aletta duduk di sebelah Lian.
"Apa yah artinya?" Tanya Aletta.
"S.K.K" eja Lian.
"Skk? Apa ada kepanjangan nya?" Bingung Zean.
"Udah dari pada bingung gimana kita tulis aja petunjuk petunjuk Aletta, Raja, mbak Voke dan kak Lian." Ujar Habibi membuat semuanya mengangguk.
Habibi langsung mengambil papan tulis dorong untuk menuliskan petunjuk petunjuk yang mereka dapat.
"Oke yang pertama dari Raja"
"Raja tadi di sekolah ngegambar huruf keluar sama huruf G A tapi di pisah" ujar Raja yang langsung di tulis Habibi.
"Apa lagi Ja"
"Yang kemarin pu, yang Raja ngegambar siluet perempuan sama sepatu bayi warna pink"
"Ada lagi gak Ja?"
"Ga ada sih pu kalo Raja. Baru itu doang"
"Oke, sekarang Aletta"
"Kalo aku banyak kayaknya om"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Dla nastolatkówWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...