~Happy Reading~
Hari ini adalah waktunya siswa siswi SMA Cempaka Putih melaksanakan kemping ke puncak bogor.
Saat ini Aletta, Alvaro, Serli, Dafisan dan Indri sedang berbincang santai di kursi yang ada di koridor sambil menunggu bus datang.
Lalu mereka di hampiri Zean dkk. Tiba tiba handphone Aletta berbunyi menandakan ada telepon, ternyata itu telepon dari Lian.
"Hallo ayah, kenapa yah?" Tanyanya.
"Kamu udah berangkat?" Tanya balik Lian.
"Belum yah, nih lagi pada ngumpul. Tuh ada kak Zean, kak Ara, Ada Serli, Alvaro, Dafisan sama temen temen nya kak Zean juga" Aletta mengarahkan kamera nya pada mereka.
"Nanti kalau mau berangkat, kabarin ayah jangan lupa"
"Oke ayah"
"Sekarang, mana kak Zean sama kak Senja nya? Ayah mau ngomong"
Aletta langsung memberikan handphonenya pada Zean.
"Kenapa yah?" Tanya Zean.
"Nanti disana, kalian berdua jagain Aletta. Jangan sampai adek kamu kenapa napa. Pokoknya kalau mau makan kalian ingetin terus tidur nya juga jangan malem malem terus itu juga, kamu lapor kegiatan adek kamu setiap lima menit sekali udah itu aja ayah tutup dulu telepon nya assalamualaikum" ucap Lian panjang lebar membuat yang lain melongo.
"Waalaikumsalam" jawab Zean dan Senja dengan muka bingung
"Belum juga gue jawab" gumam Zean.
"Kan om Lian emang gitu Ze, posesif" celetuk Senja.
"Ayah lo posesif ya Ta" tanya Indri.
"Banget Dri"
"Oh iya gue penasalan. Bus anak kelas XII sama kelas X di satuin gak ya?" Aska berfikir
"Maybe" sahut Karin.
"Ini, bus nya datang kapan coba, ini aja udah jam setengah delapan" gerutu Sabrina.
"Sabar, ayang, mungkin bentar lagi"
"Iya, sabar aja dulu" timpal Arabella.
"Di beritahukan kepada siswa siswi SMA Cempaka Putih bus akan segera datang di mohon untuk menunggu di depan gerbang. Sekali lagi di beritahukan kepada siswa siswi SMA Cempaka Putih bus akan segera datang di mohon untuk menunggu di depan gerbang. Terimakasih."
"Tuh bus udah mau datang yuk, ke depan gerbang," ajak Erik.
Semuanya pun menuruti perkataan Erik. Mereka semua berjalan ke depan gerbang sekolah.
"Kalau disana beneran ada hantu, terus gangguin kita gimana?" Tanya Dafisan ngaur.
"Lo mah, belum juga berangkat, udah takut duluan" cibir Aletta.
"Tapi bener lho perasaan gue gak enak"
"Cuma perasaan lo" dingin Alvaro.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Tara (End)
Teen FictionWARNING⚠️⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN PEMBULLYAN Menceritakan seorang gadis yang memiliki kekuatan panggilan yang bertemu seorang cowok dengan sejuta rahasia. Tetapi mereka bersahabat hingga banyak yang mengira mereka berpacaran. Mereka a...