Episode 34

582 79 0
                                    

~Happy Reading~

Hari ini mereka akan kembali ke Jakarta. Terpaksa pihak sekolah tidak jadi melaksanakan kegiatan api unggun karena sibuk mencari Aletta yang hilang.

"Anak anak ku yang saya cintai, mohon maaf untuk kegiatan api unggun tidak jadi di laksanakan dikarenakan ada salah satu teman kalian yang hilang. Insya Allah saya akan laksanakan kegiatan ini kembali di sekolah, bulan. Dan untuk hari ini, kalian silahkan bereskan pakaian dan barang barang kalian karena kita akan kembali ke Jakarta hari ini. Sekian yang saya dapat sampaikan, terimakasih." Jelas pak Dirman lalu pergi ke tendanya.

"Nyusahin banget si Aletta, pake ilang segala. Padahal gue nunggu banget kegiatan api unggun. Eh malah gak jadi" gerutu Olivia.

Aletta yang mendengar itu hanya diam. Sementara Serli, Dafisan, Indri, Zean, Senja dan Arabella sudah gatal ingin menjawab yang Olivia katakan tapi mereka semua di tahan oleh Aletta.

"Udah gapapa. Ini emang salah gue kok. Seharusnya waktu itu gue turutin kata kata kak Zean biar kegiatannya tetep di laksanain"

"Engga, Ta, ini bukan salah lo. Kan lo ilang juga bukan kemauan lo" ujar Alvaro.

"Tapi kemping ini ancur gara gara gue ilang Al"

"Alvaro bener ini bukan salah kamu, jadi jangan nyalihin diri sendiri ya" Zean memberi pengertian pada Aletta sambil tersenyum.

"Iya kak, maaf"

"Woy Olivia! Dengerin gue ya, Aletta gak salah! Jadi ga ada hubungan nya sama ilangnya Aletta!" Marah Serli yang sedari tadi menahan emosinya.

"Gue tau ini pasti gara gara lo kan yang mindahin arah panah nya jadi ke arah kan?" Timpal Arsen bertanya.

"Kok bisa tau sih?" Batin Olivia.

"Ngapain juga gue mindahin arah panah? Ga ada kerjaan-"

"Gue liat ya Oliv!" Sela Arsen membuat Olivia terdiam.

Ya, jadi waktu itu Arsen mengikuti Olivia dan Febby secara diam diam karena pergerakan nya yang mencurigakan. Dan benar saat Arsen ikuti, mereka berdua memutar arah panahnya ke kiri.

"Eh udah. Dari pada kita terus ribut mending beres beres" lerai Indri.

"Tumben nyambung" celetuk Dafisan.

"Udah ah cepet beres beres! Lama lo pada!" Aletta masuk ke tendanya diikuti Serli.

Mereka semua langsung masuk ke dalam tenda nya masing lalu membereskan barang barang nya. Setelah semua beres, mereka semua keluar dari hutan itu.

Setelah keluar dari hutan, mereka langsung melihat bus yang sudah terpakir. Mereka langsung memasuki bus tersebut.

Setelah semua sudah berada di dalam bus, bu Mirna mengabsen kembali siswa siswanya.

Perlahan bus itu melaju dengan kecepatan sedang. Semua siswa langsung fokus pada handphone nya masing masing, ada juga yang langsung tertidur karena lelah dan masih banyak lagi kegiatan pribadi mereka yang di lakukan di dalam bus.

Alvaro terus memandangi wajah Aletta dari samping tanpa berkedip membuat Aletta yang sedang melihat ke luar langsung menoleh.

"Napa sih lo liatin gue mulu?"

"Lo cantik" ucap Alvaro tanpa sadar.

Blushh

Aletta langsung merasa pipi nya panas dan memerah seperti tomat. Aletta merasakan kupu kupu berterbangan di perutnya. Tapi ia berusaha menutupi semuanya.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang