20

1.2K 92 47
                                    

   Sudah 5hari semenjak tragedi yang menimpa Flora, Flora tak kunjung membuka matanya selama itu.

Freya terlihat terus terduduk dibangku samping brankar.

"Flo? Kamu gak kangen aku? Kamu masih marah ya sama aku? Maafin aku.." Lirihnya menggenggam tangan Flora.

Freya yang sedang menggenggam tangan Flora merasakan pergerakan. Ia pun mendongak ke arah Flora.

Dengan perlahan Flora membuka matanya sedikit demi sedikit.

"F-Flora? Kamu udah sadar.." Ucapnya langsung bangun.

Flora mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau. Dengan sigap Freya menggunakan tangannya untuk mengurangi cahaya.

"P-pergi.." Ucap pelan Flora.

Deg

*Freya POV

Aku tak salah dengar kan? Flora mengusirku?

"Flo?" Tanyaku dengan wajah bersalahku, menatapnya sendu seolah tak ingin meninggalkan tempatku walaupun hanya selangkah.

"K-kubilang p-pergi!" Ucapnya lagi sambil berusaha bangun.
"Arghh.." erangnya.

"Flo.. jangan banyak gerak dulu, kamu baru bangun.." Panikku membantu Flora tetap tiduran.

Aku benar-benar tak tahu harus apa sekarang.

"P-pergi Fre!" Ucapnya lagi dengan susah payah.

"Gak, kali ini aku bakal egois, aku gak akan tinggalin kamu" Kekehku, malah kembali duduk menggenggam tangan Flora lagi.

Flora hanya menatapku sebentar sebelum kembali menghembuskan nafas kasarnya.

Aku hanya tersenyum melihat Flora yang selalu tak bisa berbuat apapun jika aku sudah memaksa.

Aku menggenggam tangannya erat,
   "Flo.. Maafin aku ya.. Aku tahu aku egois, a-aku yang kekanak-kanakan ini gak bisa ngertiin kamu, aku hiks gak bisa jadi pacar yang kamu mau, maaf ya Flo.. Aku.. Aku benar-benar minta maaf.. Kumohon jangan tinggalin aku.. Waktu nemuin kamu terluka aja aku takutnya setengah mati karena takut ditinggalin kamu.. Jadi kasih aku kesempatan kedua ya.. aku janji aku bakal jadi pacar yang lebih baik lagi buat kamu, I'll try my best, being best for u, please Flo.." Jelasku dengan air mata yang sudah mengalir sejak awal bicara.

Nafas panjang kembali terrdengar "Whatever.." Singkat Flora.

"Hiks maafin aku Flora.." Ucapku sambil bangun untuk memeluk Flora.

Ku rasakan tangan Flora terangkat perlahan, mengusap punggungku, dan mengangguk dileherku.

"Hiks kamu memaafkanku? Iya aku usahain aku bakal ngertiin kamu, aku bakal jadi pacar yang baik buat kamu, jangan tinggalin aku lagi.." Ucapku sedikit menjauhkan tubuhku hanya menggenggam tangannya, mengusapnya lembut.

*Freya POV End

"Eitss ada yang udah baikan nih diliat-liat.." Ledek Lulu yang baru saja datang dengan yang lainnya, Aldo? Ia hanya memasang wajah dinginnya seperti biasa.

"Syukurlah Lo udah sadar, gimana perasaan Lo? Ada yang sakit gak?" Tanya Aldo.

Flora hanya menggeleng karena memang ia belum bisa banyak bicara.

"Yaudah, Lo banyak-banyak istirahat aja dulu.. Kalo kenapa-kenapa, Lo Freya tahu kan apa yang harus Lo lakuin?" Tanya Aldo.

"Kabarin kalian.." Sahut Freya.

"Good, jangan sampe nggak, kalo nggak, gue gak akan maafin Lo.." Ketus Aldo memilih duduk di sofa yang agak jauh dari brankar.

"Huss kebiasaan tu anak, maen ancem-ancem aja anak orang" Peringat Opung.

Just Friend??[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang