Jam sudah menunjukkan pukul 7.45
Semua murid sudah terlihat masuk ke kelasnya masing-masing, kecuali Flora yang terlihat baru memasuki gerbang.
Sekumpulan OSIS mencegatnya tentu saja, terutama Jessi dan Freya yang sedang berjaga disana.
"Turun Lo.." Dingin Freya.
Flora mengabaikannya, menjalankan motornya ke arah parkiran.
Melepas helmnya, turun dari motornya, Flora ditarik sedikit kasar oleh Freya.
"Lo lari 30puteran sekarang!" Tegas Freya.
Flora berjalan melewati Freya dengan wajah dinginnya, menatap sinis ke arah Jessi saat berpapasan dengannya, ia terlihat menampilkan senyuman sarkasnya, membuat Flora mengepalkan tangannya sangat erat, sampai kuku-kuku tajamnya melukai genggaman tangannya sendiri, darah dari tangan itu menetes sepanjang jalan ia berjalan menuju lapangan.
Freya yang melihatnya menatap khawatir ke arah Flora, namun ia berusaha keras agar tak mempedulikan Flora lagi.
Flora berlari dengan santainya agar menghemat pernafasannya.
_Di lantai 2 kelas 11
"Flora di hukum? Tumben, Freya gak belain, mereka pasti ada masalah" Gumam Amir duduk disamping Aldo yang baru saja masuk sekolah hari ini. Aldo pun terlihat acuh mendengar Flora dihukum.
"Do.. Kok Lo diem aja sih? Biasanya Lo paling khawatir sama Flora.." Ucapnya menatap Aldo yang masih terlihat diam tak banyak bicara seperti biasa.
"Gua masih kesel, gak usah nanya gua, gua gak peduli, dia aja gak peduliin permintaan tolong gua" Dinginnya mulai membuka buku cerita yang ia bawa, dan membacanya.
"Jangan gitulah Do, kita udah jadi sahabat agak lama juga, jangan sampe karena masalah kecil kita jadi canggung, jangan ambil dari perspektif buruknya doang, seenggaknya dari 1 kesalahan itu, kebaikan Flora lebih banyak, Lo harus mikirin itu dong" nasihat Amir.
"Berisik" Ketus Aldo memakai headset bluetoothnya ke telinganya. Melanjutkan membaca bukunya, karena mereka memang sedang jamkos di jam pertamanya.
*
*
*Flora POV
Luka gini doang gak akan ngalahin gua, gua udah setengah putaran, tinggal setengah lagi tersisa, namun nafasku terasa tercekat, dengan susah payah, aku terus berlari sesuai tempo, karena aku tak kuat jika harus mempercepat tempo lariku, berharap nafasku akan baik-baik saja, dengan mengimbangi tempo lari dan mengatur nafasku.
Ku abaikan rasa sakit di telapak tanganku yang ku kepal terlalu erat tadi.
Aku terus berlari, sampai di putaran 29 dengan nafas tersengal-sengal aku berusaha meraih putaran terakhir.
5 menit kemudian..
"Hahh.. hahh.. hahh.." Aku terus meraih nafas sebanyak mungkin, sampai..
Hawa dingin menempel di pipiku, saat ku lirik.
"Minum Flo.." Ucap Christy yang tiba-tiba datang dari arah kantin.
"Hahh.. hahh.. Lo gak masuk?" Tanyaku.
"IPS 3 jamkos dari pagi, gabut gua, jadi ya keluar aja" Sahutnya membuatku mengangguk mengerti.
Aku pun menerima air minum dingin pemberiannya, meneguknya seperti orang yang tak pernah minum 1 tahun.
"Mau bolos? Ke rooftop gas gak?" tawarnya.
Aku yang memang sudah ada niatan pun mengangguk setuju, rasa ingin nyebat karena stress menjadi alasan utama kenapa aku ingin bolos hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐