Hari-hari berlalu begitu cepatnya, tak terasa ini sudah ke 3bulan, Flora tertidur dengan semua alat dokter untuk menyangga hidupnya.
Seperti biasanya, Freya selalu menjaga Flora memandangi wajah pucat pasi yang tenang itu dengan tatapan sendu setiap harinya.
"Flo? Baru 3bulan aja aku udah sekangen itu, rasanya aku pengen peluk kamu eratttt, mau minta maaf juga, maaf aku egois, kalo aku gak egois mungkin kamu gak akan kayak gini, maafin aku Flo hiks.. Sayang bangun, kamu gak kangen aku?" Lirih Freya dengan tangisannya itu.
"Oh ya, kemarin Aldo kesini, dia terpukul banget, dia terus bilang jahat sama kamu karena kamu gak dateng ke ulang tahunnya, Om Bobby juga udah ngasih tau langsung pas dia pulang, dan ya baru kemarin mereka jengukin kamu, kasian bangett keluarga kamu, makanya ayo bangun sayang, kamu udah gak perlu mendem masalah apapun lagi, semuanya udah selesai, aku cuma mau kamu.. Aku mau denger cerita kamu, aku mau liat senyum kamu, aku.. hiks kangen semuanya tentang kamu.." Monolognya sambil menggenggam tangan dingin Flora.
Saat sedang menangis..
Cklekk
Pintu terbuka menampakkan wajah Aldo yang berantakan, dengan Shani di sampingnya, karena mereka menggunakan ruangan VVIP, mereka bebas menjenguk, tanpa dibatasi oleh dokter, dengan syarat harus memakai protokol pakaian ruang ICU.
"Eh Aldo, ci Shani.." Panik Freya langsung menghapus sisa air matanya.
Shani yang melihatnya, mendekat dan menarik kepala Freya untuk dipeluknya. Begitupun Aldo yang berdiri disebrang Shani dan Freya.
"Fre.. Kamu yang sabar ya.. Flora gak selemah itu kok, kamu percaya kan sama Flora?" Ucap Shani menyemangati Freya, Freya mengeratkan pelukan, mengangguk pelan.
"Kak kapan bangun Lo, anj Lo katanya mau jadi kado ulang tahun gua, tapi kok malah turu, ayo bangun kita kumpul-kumpul sama Lulu, Opung, Aran, sama Oniel, Lo gak kangen mereka? Mereka udah ada yang nikah duluan loh, si Aran tuh udah nikah sama Chika kemarin, Lo melewatkan banyak hal, ayo bangun kak.. Gua gak suka liat lo lemah gini.. kak Flo?" Lirih Aldo.
"Sayang.." Lembut Shani.
Aldo hanya diam, sampai..
"Ci.. tangan Flora gerak.." Ucap Aldo.
"Hah? Serius kamu?" Tanya Freya.
"Iya Fre.." Sahut Aldo, sampai sebuah gerakan kembali terlihat.
"Tuhkan.. Jarinya gerak, apa kubilang, kakak gua gak selemah itu.." Senang Aldo.
Flora perlahan membuka matanya, Freya Shani dan Aldo menatapnya dengan tatapan senang, dan siap menyambutnya.
"Sayang?" Panggil Freya.
"Nghh.." Ucapnya susah payah.
Freya pun menekan tombol disamping ranjang untuk memanggil dokter.
"Kenapa? Ada yang sakit? Dimana? Bilang sesuatu Flo.." Ucap Freya menggenggam tangan Flora.
Flora hanya diam, berusaha bicara namun rasanya sulit karena semua alat penunjang hidup yang masih menempel ditubuhnya.
5menit kemudian..
Cklekk
Suara pintu terbuka mengalihkan atensi semuanya.
"Kalian bisa menunggu diluar, saya akan periksa keadaannya" Titah dokter.
"Tolong sembuhkan kakak saya ya dok?" Ucap Aldo dengan wajah khawatirnya.
"Pasti, silahkan keluar dahulu.." Titahnya lagi.
Semuanya menurut, Freya terus menatap wajah Flora yang terlihat sedih.
Didalam ruangan..
Dokter mulai melepas selang yang menyambung ke mulut Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐