Di sebuah lorong rumah sakit..
"Kamu kok lama sih beli mie ayam doang? Ini udah mau tengah malem Flora.."
"Maaf sayang, tadi dijalan aku nemuin Aldo, abis dihajar orang"
"Hah? Serius kamu? Terus gimana sekarang? Jemput aku dong Flo, aku takut dirumah sendiri, mana laper banget lagi.."
"Yaudah iya sayang, aku otw ke rumah, nanti kita makan diluar ya sayang.."
"Yeayy, iya ayo cepetan.."
"Iya sayang.."
Tut
Telpon dimatikan sepihak, Flora pun kembali ke ruang tunggu Aldo.
Masuk ke ruang rawat inap Aldo, yang baru saja selesai operasi, kata dokter tadi dia harus dioperasi karena ada peluru di perutnya.
Cklekk
Hening, hanya suara jam dinding yang terdengar.
Flora mendekati brankar Aldo.
"Do.. gua keluar bentar ya, gua bakal temenin Lo kok, gua pamit dulu, gua gak akan lama kok" Pamitnya mengusap lembut wajah pucat Aldo.
*Flora POV
Kok gua jadi sedrama ini ya sejak tadi, rasanya nyaman banget gua dideket Aldo, kayak ada sesuatu yang bikin gua ngerasa gua harus jaga dia, tapi apa? Sesuatu seperti apa?
Aku terus memandangi wajah pucat Aldo, menatapnya sendu.
"Do gua tahu Lo kuat, hal kecil gini gak akan buat Lo tumbang kan Do.." lirihku.
Aku hanya menghembuskan nafas panjang, berjalan menuju pintu keluar. Menyusuri lorong rumah sakit yang sudah terlihat sepi walaupun masih ada beberapa yang berlalu lalang.
"Eh iya.. gua kan gak bawa motor ya? Terus gimana dong? Duh bego banget gua, tapi dipikir-pikir tadi perjalanan dari sini ke motor gua sama Aldo gak jauh, ah udahlah jalan kaki aja kesana" Finalku menggerutu sendiri sambil keluar rumah sakit.
Berjalan dijalan sepi, sambil memikirkan rencana yang bagus,
"Sebenarnya apa hubungannya Jidan, Aldo, dan aku? Kalo target Jidan hanya aku, kenapa Aldo harus ikut didalamnya, ci Shani juga, atau aku salah mengira? Apa mungkin ada musuh lain, yang mengincar Aldo atau punya urusan dengan Aldo? Ah sial, kenapa gak gua aja sih yang kena, gausah Aldo, kalo bener ini ulah Jidan, kenapa harus Aldo? Ci Shani? Apa hubungannya b*ngst!!"
Aku terus memikirkannya sampai ke tempat kejadian, mulai kembali mengamati bekas-bekas kejadian disana, termasuk pecahan-pecahan kaca yang tersisa di sana.
"Sebenernya apa yang terjadi.. Gua bingung sendiri, nantilah gua tanya Aldo, Freya pasti ngomel-ngomel nanti kalo gua lama, ini aja udah lama kayaknya.."
Aku menaiki motorku menjalankannya menuju rumah Freya.
Tak memakan waktu lama, aku sudah berada di depan rumah Freya, karena dijalan aku terus menggas motorku dengan kecepatan tinggi.
"Lama banget sih.. Aku kan takut dirumah sendiri" omel Freya yang sudah menunggu didepan pintu.
"Iya maaf tadi itu urgent banget sayang, ayo ke rumah sakit, temenin Aldo, aku belum ngasih tau orang tuanya, tunggu dia sadar aja, takutnya orang tuanya panik malem-malem.."
"Apa gapapa? Mending kasih tahu dulu gak sih, pasti ibunya nunggu Aldo pulang"
"Iya juga, tapi ini tengah malem Freyana.. Ganggu nanti"
"Huft yaudah iya, ayo ah aku mau makan, laper banget ini, nungguin kamu, kamunya lama.." Ucapnya dengan wajah cemberutnya.
Aku yang melihatnya, mencubit hidung mancungnya. Dengan senyum lebarku menatap gemas kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐