*Pukul 19.30
Cklekk
Pintu terbuka menampakkan dokter yang sudah siap dengan alat-alatnya yang dibawakan suster disampingnya.
"Bagaimana keadaanmu tuan?" Tanyanya menghampiri Flora yang terlihat sudah bangun, sedang mengelus rambut gadis yang masih tertidur disampingnya.
"Shutt, pelankan suaramu dok, saya tak ingin pacarku bangun karena suaramu"
"Hahah baiklah, jadi bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan sekarang, apa kau sudah siap membuka semua perbanmu hari ini?" Ucapnya dengan nada pelannya.
"Tentu saja dok, saya sudah tak sabar"
"Semangat yang bagus, baiklah, kemari sus" titahnya pada suster yang sudah siap melayani sang dokter.
Dokter itupun mulai membuka perban kaki Flora dengan sangat hati-hati ia menggunting perban itu sedikit demi sedikit.
"Apa kau bisa menggerakkan ya?" Tanya dokter itu sambil menyentuh kaki Flora dengan kulit barunya itu karena sebelumnya ia menjalani gips di kaki kirinya.
"Masih ngilu dok" sahutnya dengan wajah yang menahan sakitnya itu.
"Yaudah jangan dipaksakan, kaki kamu masih dalam pemulihan" peringatnya.
Dokter itupun berpindah membuka perban di tangan kiri Flora.
"Kamu sangat beruntung tuan, banyak yang kecelakaan jatuh seperti mu langsung meninggal ditempat tapi mungkin Tuhan masih melindungimu" puji sang Dokter.
"Benar dok, saya sangat bersyukur masih dilindungi Tuhanku, untuk kembali bertemu gadisku" sahutnya tersenyum meraba rambut halus gadis yang tertidur lelap disampingnya.
"Saya juga salut gadismu ini bisa membuat semangat sembuhmu sangat menggebu dan itu patut diapresiasi"
"Yah kau benar dok, apa sudah selesai?"
"Sudah, saya tinggal mengoles obat ini, setelah itu selesai"
"Ssshh.." erang Flora saat dokter itu menyentuh luka jahit di tangannya.
"Ah maafkan saya tuan"
"Tidak apa, lanjutkan dok"
Dokter itupun mengobatinya dengan telaten dan perlahan agar tak membuat Flora mengerang.
"Sudah selesai, obat oles ini tolong dioleskan lagi sehari 2kali tuan, pagi dan malam, agar bekas jahitan yang ada di tangan tuan cepat sembuh tanpa menimbulkan efek samping nantinya" jelas Dokter.
"Baik dok, terimakasih"
"Sama-sama, kalau begitu selamat beristirahat tuan, saya permisi"
"Iya dok"
Seperginya Dokter..
Cklekk
Pintu kembali terbuka, menampakkan Bobby yang terlihat lelah.
"Siapa?"
"Ini Papa sayang, Papa ada kabar gembira untukmu, ada donor yang cocok untukmu sayang, kamu akan segera melihat.." Ucapnya sambil memeluk Flora yang setengah duduk.
"Benarkah Pa? Apa Papa serius?" Senang Flora.
"Iya sayang, Papa serius, makanya Papa buru-buru kesini, tak akan kubiarkan anakku tak melihat tentu saja, apalagi awalnya Papa akan pulang ke Indonesia besok, tapi sepertinya Papa akan membatalkannya sampai kamu selesai operasi, ah Papa senang sekali.."
"Aku juga, makasih ya Pa, udah usahain apapun untuk Flora.."
"Apapun untukmu sayang" lembutnya mengusap puncak kepala Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐