Saat hendak keluar, di pintu keluar dibawah.
"Ci sini tunggu dulu.." Ucap Flora.
Shani yang menuntunnya pun menurut menghentikan langkahnya.
Flora terlihat membuka jaketnya, untuk menutupi tubuh Shani yang berantakan, dengan pakaian sobeknya itu.
"Makasih" ucapnya dengan wajah tertunduk, ia merasa sedikit malu.
"Kamu beneran gak diapa-apain kan sama Gracio-gracio itu?" Tanya Flora.
Shani semakin menunduk lesu,
"Ci?" Panggil Flora.Shani tetap diam, mulai menumpahkan air matanya lagi.
Flora yang paham pun menarik tubuh bergetar Shani.
"Maaf, sekarang aman, udah ada aku" Lembut Flora dengan senyumannya. Mengelus lembut punggung bergetar Shani.
"Yaudah yuk kita ke apart ku, apart ku gak jauh dari sini kok, kalo ci Shani gak bisa bawa motorku, kita jalan aja ya?" Ajak Flora, melepas pelukannya.
Menghapus air mata yang tersisa di wajah berantakan Shani, masih terlihat cantik walaupun kotor.
"Udah ya.. jangan nangis, nanti cantiknya ilang loh, nanti gak sempurna lagi" canda Flora menarik pelan hidung Shani.
"Hiks bisa aja, yaudah yuk" sahutnya dengan senyumannya.
Shani kembali meraih tubuh lemas Flora, menuntunnya untuk berjalan menuju apart yang katanya tidak jauh dari sana.
*
20 menit kemudian..
"Password masuknya apa Flo?" Tanya Shani.
"130206" sahut Flora.
Shani pun mengetikan password tersebut, dan benar saja pintu apart langsung terbuka.
Setelah terbuka ia pun bergegas menuntun lagi tubuh Flora ke dalam.
Membaringkan tubuh Flora di sofa."Ssshh.." desisnya.
"Sakit ya? Bentar, kotak p3k kamu dimana Flo?" Tanya Shani.
"Di dapur ci, di dekat kulkas" jawabnya.
Shani pun segera berjalan menuju dapur, mengambil kotak p3k.
Flora menyandarkan tubuhnya ke sofa.
"Gracio sialan, Jessi b*ngst arghh sekarang gua harus apa? Tiba-tiba mutusin Freya.. Gua gak sanggup jauh-jauh dari Freya.." lirih Flora.
"Apa persyaratan membebaskanku, dengan kamu memutuskan pacar kamu Flo?" Tanya Shani duduk sambil membawa kotak p3k.
Mulai membukanya, mengeluarkan apa yang ia butuhkan.
"Iya ci, gimana.. aku bingung, aku gak bisa jauh-jauh dari dia, tapi aku yakin kalo aku melanggar, Jessi bakal ngelakuin apa aja buat dapetin Freya termasuk sekarang, pasti ada akibatnya kalo aku melanggar perjanjiannya" lesu Flora yang mulai diobati oleh Shani."Awhh.." erangnya saat Shani tak sengaja menekannya, tangan Flora pun reflek memegangi tangan Shani.
"Ci pelan-pelan.." Lirihnya.
"Iya, tahan ya.." Lembutnya mulai kembali mengobati Flora. Tangan Flora pun sudah Flora lepas, membiarkan Shani mengobati lukanya.
"Maaf.. gara-gara aku, kamu jadi harus putus sama pacarmu" ucap Shani tak enak.
"Gapapa ci, entah kenapa aku ngerasa aku harus lakuin sesuatu buat Aldo, rasanya kayak aku pengen jaga dia, layaknya adik aku, tapi gatau deh gimana ke depannya, tapi aku usahain aku bakal tinggalin Freya, biar dia aman gak kenapa-kenapa" Ucap Flora dengan nada yang terdengar sedih di akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐