*Flora POV
Arghhhh anj, b*st, sialan, brengsek!! Perjuangan gua sia-sia? Hahaha dunia pasti lagi becanda sama gua..
Gak mungkin kan? Gua pasti lagi mimpi kan ini?!
Plakk
Plakk
Plakk
Aku terus menampar wajahku berharap ini hanya mimpi, namun nihil, saat ini aku sedang disebuah jembatan, entah apa namanya.
Aku kembali memakai helmku, menjalankan motorku seperti orang kesetanan, aku tak peduli sekarang, aku sudah tak peduli..
"Damn Freyana! Fck Jessi arghhh!!!" Teriakku dengan wajah yang sudah terlihat berantakan mungkin, terserah aku tak peduli, ini gak mungkin, ini pasti mimpi.
"SIAPAPUN BILANG INI MIMPI ARGHHH ANJ"
Aku terus menggas full kan motorku dengan kecepatan tinggi, sampaii tiba di tikungan tajam..
*Flora POV End
Tiba-tiba sebuah tronton berjalan tak terkendali di tikungan, membuat Flora yang sedang mengebut membanting stang motornya, karena jalan yang berada diatas jurang, Flora spontan membanting stirrnya ke arah pembatas jalan, membuat motornya terhempas jauh ke bawah jurang..
Motor itu, masih mengapung diudara dengan Flora masih menumpanginya
"Hidup gua gak ada artinya tanpa Lo Freyana, gua harap Lo bahagia sama pilihan Lo" Ucapnya sebelum..DUARRRR
Motor itu jatuh, dan langsung meledak, pengemudi tronton yang berhasil menghentikan lajunya pun turun, melihat kecelakaan yang ia buat, "astaga, apa yang saya perbuat, sebaiknya saya meminta bantuan" Ucapnya sambil mulai menekan nomor darurat agar bantuan segera datang.
*
*
*Freya POV
"Abis ini mau kemana lagi hm? Kita bahkan baru mengunjungi beberapa tempat bermain, mau ngedate lebih lama Fre?" Tanya Jessi, aku diam, entah kenapa tiba-tiba firasatku buruk saat ini.
"Fre? Hey? Kok ngelamun? Mau kemana lagi?" Tanya Jessi menyadarkanku.
"Ah yaa, eum boleh gak aku ke villa kamu yang diatas gunung itu, itu kayaknya seru deh, aku mau dinginin kepala, boleh gak?" Tanyaku.
"Serius kamu mau kesana? Boleh banget dong sayang, apapun untukmu dihari pertama kita" Lembutnya, aku hanya tersenyum, kurasakan genggaman tangan menggenggam erat tanganku. Aku membalasnya, dan mengikuti Jessi yang menarikku masuk ke mobil, membukakan pintu, dan mulai menjalankannya ke villa miliknya.
Disepanjang perjalanan aku banyak diam, aku sampai menghiraukan ucapan Jessi yang sedaritadi terus bicara, aku tak mendengarkan aku hanya fokus memandangi jalanan pinggir jurang, dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata. Sampai sebuah kerumunan orang dengan garis polisi terlihat.
"Sayang? Lihatlah, seperti nya baru terjadi kecelakaan.." Ucap Jessi, membuatku melihat ke arah yang ia tunjukkan.
"Kamu mau melihatnya? Aku penasaran" Ajak Jessi.
"Nani?? Kamu bercanda? Kamu penasaran liat orang kecelakaan?" Tanyaku.
"Ya iya emang kenapa? Kita cuma mau ngecek, ayo ih aku penasaran" ucapnya sambil meminggirkan mobil, mendekat ke arah garis polisi.
Jessi terlihat turun, aku menatapnya heran, namun beberapa menit kemudian aku hanya berdecak kesal dan ikut keluar. Kulihat juga Jessi langsung mengobrol dengan polisi yang ada disana, namun tidak denganku, aku hanya berjalan-jalan memeriksa area sekitar sampai 1 benda mengundang perhatiannya, sebuah kaset kecil tergeletak dijalanan, dengan sebuah surat kecil dibagian dalamnya membuatku mengerut menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐