34

1K 111 33
                                    

Panik semuanya, waktu terasa sangat cepat begitupun senapan yang berbunyi, terdengar cepat dan..

"Arghh.. M-maafin gue ya Flo?" Lirih Orang yang menghalangi peluru itu, saking cepatnya Flora hanya menunjukkan wajah terkejutnya, pasalnya entah datang darimana Christy tiba-tiba datang menghalang peluru yang mengarah ke arahnya.

"JIDAN BRENGSEK!!"

Dorr

Dorr

Olla naik pitam, ia mengarahkan pistolnya ke arah kaki jidan, dan perutnya.

"Arghhh sialan" Geramnya terduduk, sambil memegangi perutnya.

"Christy, No .." panik Olla menghampiri tubuh Christy yang sudah berbaring dipangkuan Flora.

"K-kenapa? Kenapa Lo lakuin ini Christy?" Lirih Flora.

"Se-sebagai permintaan maaf g-gue? M-maafin gue ya Flo.. se-sebenernya g-gue ngikutin JMT, da-dari kalian.. be-berangkat tadi.. Gue.. salah Flo.. g-gue minta ma-maaf.." Ucapnya susah payah.

"Gua udah maafin, Lo harus kuat Christy.. Jangan banyak omong, kita ke rumah sakit sekarang" Ucap Flora.

Christy menggeleng, dengan senyumannya ia mengusap lembut pipi Flora..

"Flo.. can I g-get a kiss for t-the last time?"

Flora yang sudah mengeluarkan air mata tanpa sadar mengangguk, Christy mendekatkan wajahnya, ia mencium Flora melumatnya sedikit lama, ciuman bercampur darah yang keluar dari mulutnya itu membuat rasanya terasa aneh bagi Flora, namun begitu, ia ingin mengabulkan permohonan terakhir dari Christy.

Olla menutup matanya rapat-rapat, sebenernya ia sudah menyukai Christy sejak Christy menangis tersedu-sedu di bar nya. Olla lah yang menenangkannya saat itu, yang selalu ada untuknya, entah sejak kapan cinta itu datang, tapi Olla sudah pernah mengutarakannya.

Mereka melepas ciumannya, Christy tersenyum, mengalihkan pandangannya ke arah Olla.

"Land.. thanks ya? Thanks fo-for loving me either.. b-bcse I love u too.." lirihnya mengusap lembut pipi Olla di sampingnya.

"You can erase Flora's traces earlier" Ucapnya dengan nafas yang mulai putus-putus.

Olla menangis, ia mendekatkan wajahnya, mencium perlahan, bibir yang ia dambakan sejak awal, di tengah ciuman..

Tangan Christy terjatuh, Olla melepas ciumannya, menatap sendu ke arah tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

"NO! CHRISTY BANGUN HEY, SAYANG KAMU BARU SAJA MENERIMA CINTAKU, SAYANG HIKS.. BANGUN.. JANGAN TINGGALIN AKU HIKS.. AKU JANJI, AKAN BERTANGGUNG JAWAB UNTUK ANAK YANG KAMU KANDUNG SAYANG HIKS.. PLEASE WAKE UP, NO! CHRISTY!!!" Teriaknya memanggil nama Christy.

Flora makin dibuat terkejut, "anak yang di kandung?"

"Olla? Christy mengandung?" Tanya Flora.

"I-iya hiks Flo, gua tahu semuanya, bukan Lo yang ngehamilin Christy, ta-tapi orang yang bernama Amanda-Amanda itu, saat Lo pingsan, gua ikutin kalian masuk, tiba-tiba seseorang ikut masuk, dan ya gua denger semuanya, gua juga liat, Lo pingsan, dan yang ngelakuin itu Amanda, Christy ngerasa bersalah sama Lo karena itu hiks tapi gua mau tanggung jawab Flo, Flo.. bangunin gua, ini pasti mimpi kan Flo.. hiks.. hiks.." tangis Olla pecah, Flora menarik tubuh itu untuk dipeluknya.

"Lo kuatin diri Lo.. Lo harus hidup buat Christy.."

"Enggak.. Gua gak bisa.. Gua mau buktiin sama dia, kalo orang gak semuanya sama, ada orang tulus yang mau mencintai dia apa adanya.."

"Hahaha bocah ingusan tahu apa tentang cinta?!" Sarkas Jidan yang masih tertunduk hidup.

"Kalian pikir kalian sudah menang? Jangan dulu bersenang, lihat ke atas kalian.." Titahnya, semuanya mulai mengikuti arah tunjuk Jidan. Sedetik kemudian terkejut pasalnya, bom bertuliskan 3 menit dengan hitungan mundur sudah mulai berkurang satu detik demi satu detik .

Just Friend??[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang