Aldo menurut, dengan nafas terengah ia menatap Shani lekat.
"Aku tahu ini terdengar aneh sekarang, seorang karyawan orang tua kamu, suka sama anak majikannya, Do aku gak tahu perasaan macam apa ini, tapi setiap bareng kamu rasanya nyaman, aman, bahagia tiap liat perlakuan kecil yang kamu lakuin, sekalipun itu kejahilan kayak sekarang.." jelasnya menatap lekat mata coklat Aldo.
Aldo yang mendengarnya memasang wajah terkejut tentu saja, tak menyangka Shani akan mengungkapkan perasaan lebih dulu darinya.
Tanpa bicara, Aldo bangun, memeluk erat Shani di pangkuannya.
"Kamu mau tahu jawabannya? Just be quiet like this first, and feel my heartbeat directly" Ucap Aldo dengan nada beratnya.
Shani mengarahkan tangannya ke arah Dada Aldo yang terbuka, pasalnya ia belum memakai pakaiannya.
Shani tersenyum, ia mengelus lembut dada yang kian berdetak dengan cepat itu.
"Kenceng banget Do, apa ini artinya seseorang seperti ku, cintanya terbalas?" Tanya Shani.
Aldo mengangguk dibahu Shani, ia membiarkan dirinya hanyut dalam tubuh yang selalu ia dambakan.
"Thanks for love me back Revan Fidela Aldo Pantjoro.." Ucap Shani.
"Kok tahu nama panjangku?" Tanya Aldo.
"Siapa sih yang gak tahu kamu Do Do.. Ini jadi gak obatin ini kamu hm? Kamu masih sakit, emang gini gak papa?" Tanya Shani.
"Udah enakan kok, because you're my medicine?"
"Hm gombal.. Dasar buaya.."
"I'm you're crocodile.. Only yours"
"Hm you're mine now.." Sahut Shani mempererat pelukannya.
"Ini juga punyaku?" Tanya Shani mengelus lembut perut sixpack Aldo.
"Ofc, It's all yours"
Shani tersenyum, ia benar-benar tak menyangka Aldo akan membalas perasaannya. Tak terduga juga bahwa Shani memiliki perasaan yang sama dengan Aldo. Keduanya hanya menikmati waktu mereka yang baru saja resmi itu.
Sampai 15 menit dengan posisi Shani duduk dipangkuan Aldo, sambil memeluk Aldo, ia pun memberi jarak pada Aldo, mendorongnya perlahan, bangun duduk disamping Aldo.
"Ganti perban ya? Nanti sakit peluk lama-lama.." Lembutnya.
"Iya.." Ucap Aldo dengan wajah memerahnya.
Shani melanjutkan aktivitas nya, mengganti perban Aldo, dengan telaten.
"Eum.. Ci.. Kamu diapa-apain sama Gracio? Waktu diculik kemaren?" Tanya Aldo membuat Shani sedikit terdiam.
"Ci bilang kalo itu gak bener kan? Bilang kalo kamu gak diapa-apain sama Gracio, bilang kalo yang diucapin sama Flora bohong.." lirih Aldo.
"M-maaf Do.. dia emang lecehin aku, tapi gak sampe masuk kok, dia cuma mainin ini aku aja" Sahutnya menunjuk ke arah b**bsnya.
(Ngerti kan? Ngerti lah ya..)
Aldo menghembuskan nafas lega.
"Maaf aku kotor Do.." lirih Shani.Aldo bangkit, kembali memeluknya dari samping. "Nggak kok, kalopun iya sampe masuk, aku bakal tetep terima kamu, maaf aku sering cuekin kamu, aku.. aku gak bisa ngungkapin apa yang ku rasain, aku gak romantis ya? Maaf.."
Shani sudah berkaca-kaca sekarang, "gak papa, I just know you like me back, I'm already that happy Do.. thanks for loving me.." Ucap Shani.
Aldo mengelus rambutnya lembut, menyalurkan kasih sayangnya. Shani juga sudah selesai mengganti perbannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend??[REVISI]
RandomBaca aja guys.. seru kok maybe? walaupun agak tidak masuk akal but it's just fiksi! So, happy reading guys 💐