44

1.1K 93 6
                                    

Sudah terhitung sekitar 5hari dari hari pembukaan perban mata Flora, namun yang Flora tunggu tak kunjung datang juga. Pertanyaan yang sama terus saja ia lontarkan pada dokter yang sedang memeriksanya seperti sekarang.

"Dok? Apa saya belum bisa pulang? Saya ingin bertemu Freya, namun Freya tak kunjung kemari, aku khawatir dok" lirih Flora.

"Maaf tuan, tapi perintah tuan Bobby ia menitipkan tuan pada saya karena ia ada urusan, dan untuk bisa pulang saya tidak yakin, bahkan kaki dan tangan tuan belum pulih, berjalan saja masih sulit, jadi saran saya tunggu benar-benar sembuh ya tuan, apalagi mereka akan senang melihat kabar bahagia mengenai matamu, tapi bukannya bahagia malah makin khawatir karena keadaan kaki dan tangan tuan yang belum pulih, jadi tenangkan dirimu, pacarmu itu pasti akan datang sendiri nanti, tuan percaya kan sama saya?"

Flora yang mendengarnya hanya mengangguk lesu berharap ucapan sang dokter akan terjadi esok hari.

"Apa luka ku ini memakan waktu lama untuk sembuh dok?" Tanyanya lagi.

"Tidak akan lama, tuan cukup bersemangat untuk sembuh, itupun sudah bagus tuan" ramah sang dokter, Flora pun hanya mengangguk menarik senyumnya.

"Yasudah kalau begitu saya permisi dulu, tekan tombol ini jika tuan butuh sesuatu" ucap sang dokter sambil berjalan menuju pintu keluar.

Hanya ada Flora disana sekarang, ia merenung, 5hari ini semua orang benar-benar meninggalkannya sendiri disini, rasanya sepi, sepi yang dulu ia rasakan kembali mengingatkannya pada masa lalu kelamnya dulu.

"Dasar anak tidak tahu diuntung!"

Bukkk

"Ampun yahh hiks.."

"Sialan kamu! Kamu sudah berani membantah"

Bukk

"Hiks yahh ampun.."

Bayangan-bayangan hukuman yang biasa ia terima dari kecil mulai terdengar.

"Rasa yang sama namun dengan kejadian yang berbeda, ah sepi sekali, sebaiknya aku menutup mataku saja, aku sangat bosan tapi tidak ada Freya disini" monolognya sambil membaringkan tubuhnya.

*

*

"Bagaimana kamu menemukan Aldo?"

"Belum tuan, saya tadi kehilangan jejaknya"

"Ck bodoh bagaimana kamu bisa kehilangan jejaknya?!"

"T-tapi tuan serigala sangat cepat, bahkan manusia bukan apa-apa bagi mereka"

"Arghh saya tidak mau dengar alasanmu! Tetap pantau saja Aldo, kalian harus mendapatkannya!!"

"Baik tuann.."

Telpon dimatikan sepihak. Bobby kembali ke ruang tengah.

"Hiks hiks bagaimana Aldo bisa jadi seperti itu sayang? Malang sekali anakku hiks.." tangis Gaby.

"Iya pa kok bisa bang Aldo kayak gitu hiks" tangis Ella.

"Huss tidak apa-apa, tenanglah Papa akan usahakan yang terbaik untuk Aldo, kalian yang tenang" Ucap Bobby memeluk keduanya.

"Pa tolong izinkan saya untuk ikut mencari Aldo, karena saya Aldo jadi seperti ini tuan, maafkan saya hiks.." tangis Freya yang hanya menunduk mendengarkan keluhan Mama dan adik Aldo.

"Tidak apa Fre, saya ingin kamu tak keluar karena sepertinya musuh kita mengincar kamu, makanya saya suruh kamu tetep diam dirumah, takut kamu kenapa-kenapa lagi, saya tak ingin kesehatan Flora menurun karena mengetahui kamu dalam bahaya"

Just Friend??[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang