PROLOGUE

54.1K 1.2K 18
                                    

HAI HAI HAI!!! SELAMAT DATANG DI CERITA PERTAMA AKU... SEMOGA SUKA YAA!!
AMIIN...

PANGGIL AKU ZIZI YAAAA!

NO PLAGIAT!!! dan jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, potongan adegan yang sama, maka itu murni ketidaksengajaan belaka...

Cerita ini aku tulis, dengan imajinasiku sendiri. Alur sudah aku susun dari awal sampai akhir. Jangan terlalu menebak, atau berekspektasi terlalu tinggi, karena aku menulis dari apa yg ada di kepala aku. Bukan mengikuti kemauan pembaca, atau disetir pembaca⚠️

And... jangan pernah membawa-bawa cerita lain di lapak ini! thank u💘

Selamat membaca ♡

"Dia tau kamu mencintainya, tapi bukan kamu yang dia mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia tau kamu mencintainya, tapi bukan kamu yang dia mau..."

~Quotes in story

"Menyukaimu itu, seperti bermain hujan. Awalnya aku senang, tapi akhirnya aku sakit..."

~Azeliya Jackson

"Bersama butuh rasa, dan gue nggak mau terpaksa..."

~Pangeran Kenzo Radeva

********

"KEN!"

"KENZO!!"

"TUNGGUIN!!!!" teriak Azel menggelegar.

Saat ini mereka tengah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu lalang disepanjang koridor. Meskipun menjadi pusat perhatian, gadis itu sama sekali tidak malu. Ia hanya menganggapnya sebagai angin saja.

Azel terus mengejar Kenzo yang bersikap tak acuh. Walaupun begitu, Azel tidak mudah menyerah. Ia berlari, lalu menghadang Kenzo dengan berdiri tepat dihadapannya.

"Kamu itu denger gak sih, aku panggil-panggil dari tadi," ucap Azel kesal.

"Nggak denger," jawab Kenzo seadanya. Dia benar-benar sedang malas harus berurusan dengan Azel.

Mendengar jawaban Kenzo, Azel langsung memasang wajah kesalnya. Kalau bukan karena sayang, mungkin sekarang ini ia sudah mencakar-cakar wajah laki-laki didepannya itu yang sayangnya sangat tampan.

Dalam hitungan detik, Azel menormalkan kembali ekspresinya. Ia harus terlihat tetap happy kiyowo didepan Kenzo.

"Miko bilang sama aku, tadi kamu bolos ya?" tanya Azel.

Kenzo hanya menanggapi dengan memutar bola mata malas. Sudah berkali-kali, gadis itu menasehatinya. Kenzo merasa risih dan sudah lelah mendengar suara gadis yang akhir-akhir ini mengganggu ketenangannya.

"Ken, kamu denger nggak sih?"

"Emang lo siapa ngatur-ngatur gue?"

"Kan aku calon pacar kamu," jawab Azel dengan pedenya.

"Ngarep."

"Gapapa dong, siapa tau nanti jadi pacar beneran."

Kenzo berdecak. "Lo itu bisa nggak sih, nggak ganggu gue sehari aja."

"Nggak bisa... Emang nggak boleh ya? Gangguin calon pacar sendiri."

"Terserah!" putus Kenzo lalu berjalan pergi meninggalkan Azel begitu saja. Berbicara dengan gadis itu menurutnya tidak akan ada habisnya. Hanya akan membuang-buang waktu.

"I LOVE YOU TOO CALON PACAR!!" pekik Azel sambil melambaikan tangan kanannya. Bahkan Azel tersenyum begitu lebar, walau Kenzo masih bersikap sama.

Kenzo sama sekali tidak memperdulikannya. Tapi... Hal itu sama sekali tidak membuat semangatnya runtuh. Justru dia semakin yakin untuk mendapatkan cinta seorang Kenzo.

"Aku yakin, suatu saat kamu pasti luluh, Ken," batin Azel menatap punggung Kenzo yang semakin menghilang dari pandangannya.

******

to be continue!

gimana prolognya? semoga sukaa📍

harus lanjut dong ke bab selanjutnya? dijamin seru, hehe.

jangan lupa buat vote, komen and share! biar mamaku bangga❣️

sampai bertemu kembali, bay bay!!!

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang