18. HE'S STARTING TO LIKE YOU

24.1K 793 15
                                    

how are u? semoga baikk💞

ketemu zizi lagi, hehe.

sebelum baca, jangan lupa buat vote, komen, and share!

enjoyy 🦅

18. HE'S STARTING TO LIKE YOU

happy reading...

.

.

.

"Andai saja gue bales cinta lo lebih awal, pasti lo masih disamping gue, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andai saja gue bales cinta lo lebih awal, pasti lo masih disamping gue, kan?"

~Pangeran Kenzo Radeva

🌷🌷🌷

PAGI ini, Azel akan kembali bersekolah. Semalam dirinya sudah pulang ke rumah, dengan diantar Nayla dan Maudy. Untung saja, saat Azel pulang, tidak ada ayahnya di rumah. Kalau tidak, mungkin Azel akan kena marah karena kemarin tidak pulang semalaman.

Tapi sepertinya Azel harus terkena sial hari ini. Ban mobilnya tiba-tiba bocor ditengah jalan, membuat gadis itu turun dari mobil, untuk memeriksa keadaan bannya.

"Kenapa harus pake acara bocor segala, sih? Ini kayaknya gue bakal terlambat deh," gerutu Azel seraya menatap sekeliling untuk mencari angkutan umum yang mungkin akan lewat, namun nyatanya tidak ada.

"Gue harus apa? Nggak ada taksi ataupun angkot yang lewat disini."

"Nanti kalau telat gimana? Mana nanti jam pertama Bu Neha lagi," celetuk Azel lagi.

Suara deru motor terdengar mendekati Azel. Gadis itu menoleh, melihat seseorang datang menuju kearahnya menggunakan motor ninja berwarna biru tua. Cowok itu membuka helm dan menata rambutnya yang berantakan.

"Lo?"

"Lo?"

Kata Azel dan Bara dengan bersamaan.

Kenapa mereka selalu bertemu dalam ketidaksengajaan yang lebih dari dua kali? Mana ngomongnya selalu bareng lagi?!

"Lo ngapain berhenti dipinggir jalan kayak orang nggak guna?" tanya Bara.

Azel diam lalu memutar bola matanya malas. Pagi begini, Bara sudah berhasil membuat mood nya menjadi buruk. "Lo nggak lihat? Ban mobil gue bocor," jawab Azel ketus.

Sontak Bara menoleh kearah ban mobil Azel. Dan ya, ban depannya bocor. Bara mengangguk paham. "Mau nebeng, nggak? Mumpung gue lagi baik, nih."

Azel tampak berpikir atas penawaran Bara. Dia hanya merasa aneh saja tiba-tiba sikap Bara menjadi baik. Biasanya kan, selalu menyebalkan. Rasanya Azel ingin menolak, tapi kalau dia menolak, Azel harus berangkat ke sekolah naik apa coba?

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang