FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
Judul awal : SHE'S MINE
PLAGIAT? MINGGIR!! ini murni dari pemikiran saya sendiri!!
Bagaimana jadinya kalau seorang primadona sekolah, mengejar cinta dari ketua geng motor yang terkenal nakal dan suka bikin rusuh disekolah...
mohon, untuk yang suka cerita ini bisa bantu di share!
um, semoga saja suka ❤
4. LOMBA OLIMPIADE? BERSAMA JIO?
happy reading...
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buat yang bernama Kenzo, aku tunggu cintanya ya?''
~Azeliya Jackson
🌷🌷🌷
SMANJAterlihat sudah ramai akan murid yang berdatangan ke sekolah. Azel merasa paginya cerah hari, sebab dia sudah melihat wajah tampan sang pujaan hati yang baru saja memarkirkan motornya. Azel dengan senyum yang mengembang pun menghampiri dia.
"Pagi my Prince," sapa Azel seraya melambaikan tangan kepada cowok itu.
Sedangkan Kenzo yang tadi sedang merapikan rambutnya, menoleh menatap gadis itu dengan tatapan aneh. Paginya harus suram melihat wajah gadis yang selalu mengusik ketenangannya.
"Kenzo?" panggil Azel, membuat pemilik nama meliriknya seolah bertanya.
"Mengharapkan mu itu seperti bayangan. Bisa dilihat, tapi nggak bisa digapai."
"Nggak ada yang nyuruh lo berharap," jawab Kenzo telak.
Azel berdecak mendengar ucapan dari Kenzo tersebut. "Kenapa sih sesulit itu buat kamu nerima perasaanku? Aku kurang apa?"
Hal itu sepertinya berhasil membuat Kenzo berhenti. "Kurang apa? Bahkan gue nggak pernah ada niatan buat bales perasaan lo."
Hati Azel rasanya mencelos. Ternyata sesakit ini mendengar pernyataan itu dari Kenzo. "Tapi aku sayang sama kamu. Apa kamu beneran nggak mau berusaha buka hati?"
Memberi penjelasan kepada seseorang yang sedang jatuh cinta, hanya akan sia-sia. Mau disadarkan berapa kali pun, akan sangat sulit kecuali dia sendiri yang ingin.
Cukup lelah menghadapi sikap Azel, Kenzo berniat melanjutkan langkahnya meninggalkan Azel. Saat jarak belum benar-benar jauh, sayup-sayup cowok itu mendengar suara Azel.
"Menyukaimu adalah kesalahan yang selalu ku benarkan..."
**********
Bu Dira memasuki kelas XI-IPA 1 membawa buku mata pelajaran. Guru fisika itu mengucap salam serta terlihat ramah menyapa anak kelasnya.