29. SURAT UNTUK AZEL, DARI KENZO

14.2K 456 5
                                    

helooo! apa kabar? semoga baik ya 🥰

sebelum baca, jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga😌

enjoy guys! selalu semangat 🔥

29. SURAT UNTUK AZEL, DARI KENZO

happy reading...

.

.

.

"Kalau semisal, gue hilang atau pergi dari hidup lo, gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau semisal, gue hilang atau pergi dari hidup lo, gimana?"

~Pangeran Kenzo Radeva

🌷🌷🌷

LAGI-LAGI, Azel menjadi pusat perhatian seantero SMANJA. Mungkin karena kedatangannya bersama Kenzo, pagi ini. Dua murid most wanted sekolah ini, tak henti-hentinya menjadi perbincangan mereka.

"Mending sama Bara deh, auranya lebih adem."

"Tapi mereka cocok juga, sama-sama oke."

"Udah sama Bara, Kenzo diembat pula."

"Kok mereka berdua, lucu ya?"

Bisik-bisik terdengar saling bersahutan. Azel yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas berusaha bersikap tidak peduli. Banyak dari mereka, beropini jelek kepadanya.

Kenzo memandang Azel yang berdiri disampingnya. Dia tidak akan tinggal diam, mendengar cemoohan mereka yang sudah melewati batas. Mereka berucap, tanpa mau berpikir pakai otak.

"LO PADA, BISA DIEM NGGAK?!"

"JANGAN ASAL NILAI ORANG SEBELAH MATA, KALAU BELUM TAU KENYATAANNYA!!" bentak Kenzo marah.

"PERGI, ANJING!!" Mata Kenzo menatap tajam semua murid tadi, hingga membuat mereka takut dan segera berlari pergi. Kenzo sangat menyeramkan jika sedang marah. Maka banyak dari mereka yang segan.

"Ngak usah dipikirin omongan nggak guna mereka. Gue minta maaf, ini semua terjadi gara-gara gue udah maksa lo buat berangkat bareng."

Azel mengulum senyum. "Gue gapapa, kok."

Lanjut saja, mereka berdua berjalan menuju ke kelas XII IPA 1.

"Semangat belajarnya," kata Kenzo pada Azel, mereka sudah sampai didepan kelas gadis itu.

Azel mengangguk patuh. "Lo juga, jangan bolos."

Kenzo tersenyum senang. Setelah sekian lama, akhirnya dia mendengar kalimat itu lagi. "Nggak akan."

"Kalau lo yang minta, gue pasti nurut," sambungnya.

''Dulu aja, bodo amat tuh," cibir Azel.

Kenzo menggaruk tengkuk belakang yang tak gatal. Memang benar yang dibilang oleh Azel, jadi dia tidak bisa mengelak.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang