48. SAMA HALNYA DENGAN PANTAI

10.7K 312 10
                                    

halo halo halo! 🙋

apa kabarr? semoga baik yaa 💋

jangan lupa buat vote dan komen!

48. SAMA HALNYA DENGAN PANTAI

happy reading...

.

.

.

"Walaupun gue bukan pemenang hati lo, setidaknya gue berhasil jadi orang pertama yang buat lo jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Walaupun gue bukan pemenang hati lo, setidaknya gue berhasil jadi orang pertama yang buat lo jatuh cinta."

~El-bara Sastra Baskara

🌷🌷🌷

"GUE suka sama lo, Azeliya Jackson."

Pernyataan dari cowok itu membuat Azel terkejut. Dia tidak menyangka, sungguh. Kalau ternyata, Bara menyukainya. Terbesit pemikiran tentang perasaan Bara untuknya saja tidak. Dan kini, Laki-laki itu mengungkapkan perasaan padanya.

Azel harus menjawab apa? Jujur saja, rasa Azel pada Bara sudah lama memudar. Bara memang first love nya, tapi kini Kenzo lah sosok yang singgah di hatinya.

"Sejak kapan?" tanya Azel.

Bara tersenyum, lalu menjawab. "Sejak gue ketemu sama gadis kecil yang nangis dideket danau," jawabnya kemudian terkekeh pelan.

Syok. Itulah yang kembali Azel rasakan. Sejak saat itu? Berarti itu adalah pertemuan pertama mereka. Jadi di masa itu, Azel tidak jatuh cinta sendirian, ya?

"Kenapa baru ngomong sekarang?" Azel memiringkan kepala, menghadap Bara yang berada disebelahnya.

Mendengar pertanyaan Azel, Bara yang tadinya menghadap kedepan kini menoleh menatap kedua netra cokelat terang Azel. "Gue nggak mau ngerusak pertemanan kita."

"Lo menang dan gue kalah. Gue terbawa perasaan saat kita pura-pura pacaran dulu."

"Tapi gue seneng karena kembali jatuh cinta sama orang yang tepat. Walaupun, di waktu yang salah," sambung Bara diakhiri senyuman.

"Bara... Maaf," cicit Azel merasa bersalah.

"No. Ini bukan salah lo, Zeya. Gue udah ambil keputusan buat jatuh cinta sama lo. Jadi, gue juga harus siap patah hati.''

"Mengenai masalah ini, tolong jangan dipikirin. Anggap aja gue nggak pernah confess sama lo. Kita masih bisa jadi sahabat, bukan?" imbuh Bara.

Azel mengangguk menyetujui. "Pasti," jawabnya senang.

"Bahagia Askar, terima kasih sudah menjadi cinta pertama,'' sambung gadis itu.

Bara seketika diam membisu. Pikirannya masih berusaha mencerna ucapan dari Azel. Cinta pertama? Bara tidak salah dengar, kan? Jadi dulu Bara tidak jatuh cinta sendirian?

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang