9. JATUH DOANG, CINTANYA KAGAK

15.5K 637 10
                                    

hola! how are u? semoga baikk💞

ketemu zizi lagi, hehe.

sebelum baca, jangan lupa buat vote, komen, and share!

enjoyy 🦅

9. JATUH DOANG, CINTANYA KAGAK

happy reading...


.

.

.

"Nasib gue gini amat ya? Jatuh doang, cintanya kagak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nasib gue gini amat ya? Jatuh doang, cintanya kagak."

~Azeliya Jackson

🌷🌷🌷

ANGGOTA inti WOLFIGER geng, kini tengah melancarkan aksi membolos mereka. Enam cowok itu sudah lengkap dan menyusun strategi. Mereka akan bolos lewat dinding belakang sekolah seperti biasa.

"Siapa nih yang naik pertama?" tanya Novan menatap teman-temannya.

"Gue," Devan langsung maju ke depan. Dengan cekatan, dia memanjat pohon yang posisinya memang dekat dengan dinding pembatas sekolah. Jadi memudahkan siswa nakal sepertinya, untuk membolos.

Setelah Devan, Novan ikut naik dibantu dengan Devan yang mengulurkan tangannya. Lalu disusul Miko, Shaka, Jio, dan Kenzo. Mereka langsung melompat dari dinding begitu mudahnya, tanpa ada drama nyungsep.

"Siapa yang mau didepan?" tanya Kenzo pada mereka. "Jangan sampai ketahuan."

Dengan gagahnya Shaka mengajukan diri. "Gue didepan. Lo pada ngikutin gue dari belakang," suruhnya layaknya seorang bos.

"Nggak yakin gue," gumam Jio.

Mereka lantas mengikuti kemauan Shaka. Cowok itu berada didepan. Disusul dengan yang lain, dibelakangnya. Mereka lewat berjalan mengendap-endap layaknya seorang maling. Jangan sampai ada yang melihat tindakan bolos ini.

"Kayaknya nggak ada Pak satpam, deh," bisik Shaka saat melihat pos satpam tidak berpenghuni.

"Mungkin lagi berak kali," balas Miko yang berada dibelakang Shaka.

"Udah, langsung terobos aja, Ka," suruh Novan.

Ekhm!

"Diam Van, ntar kita ketahuan," ucap Shaka memperingati.

Novan memasang wajah bodohnya. "Lah? Bukan gue," sangkalnya.

Ketika merasakan ada seseorang menepuk bahunya, membuat Novan menolehkan kepala ke belakang. Dia meneguk saliva nya, melihat guru dengan kepala botak, tengah memegang kumis dan menatapnya tajam ditemani tongkat ditangannya.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang