70. SEBUAH KISAH YANG USAI (END)

8.3K 351 111
                                    

haii semuanya!

akhirnya kita sampai di penghujung cerita, haha

bagaimana? siap end? harus dong!

jangan lupa tinggalkan jejak👣

70. SEBUAH KISAH YANG USAI (END)

happy reading....

.

.

.

🌷🌷🌷

DOR!

Peluru melesat mengenai punggung Kenzo.

Sebelum peluru tadi berhasil menyentuh kulit Azel, Kenzo terlebih dahulu memeluknya begitu erat, dan memutar arah tubuh hingga dirinya lah yang terkena tembakan.

Kenzo mengulas senyum tipis, tangannya meraih pipi Azel untuk ia usap menggunakan ibu jarinya. "Aman," bisiknya, bersamaan air mata yang tanpa sadar terjatuh dari pelupuk mata.

Tubuh Kenzo limbung, merasakan nyeri dan sakit begitu hebat menjalar ditubuhnya.

Hening sementara, menyelimuti ruangan. Semuanya mematung, melihat tubuh Kenzo tergeletak dilantai berlumuran darah. Waktu seolah terhenti, pada kejadian yang baru saja terjadi.

"Ken!"

Azel memekik terkejut, setelah mengambil alih kesadarannya kembali. Dia menjatuhkan tubuhnya dengan bertumpu pada kedua lutut, meraih kepala Kenzo untuk dibawa dalam pangkuannya. Bulir matanya mengalir tanpa permisi. Tangannya bergerak menyingkirkan poni rambut yang menutupi dahi Kenzo.

"Bertahan ya, ambulans sebentar lagi pasti datang," pinta Azel dengan suara bergetar.

Kenzo merintih, karena rasa sakitnya semakin dalam. Ia menitihkan air mata, melihat Azel menangis. Cowok itu meraih tangan Azel di pipinya sambil berucap lirih. "Nggak boleh nangis..."

Susah payah Azel menahan isak tangisnya. Namun, hatinya justru semakin bertambah sakit pun sesak. Dia terus mengusap air mata di pelupuk mata Kenzo.

Tangan Devan terkepal melihat Kenzo terkapar. Dia menoleh kepada Reyhan lalu menghampirinya penuh amarah. "BRENGSEK! LO HARUS MATI ANJING!"

Pistol ditangan Reyhan, Devan rampas sangat mudah. Ia todongkan pistol di tangannya tepat di kening cowok itu. ''Gue rela harus mendekam dipenjara, asal impas," ucapnya dingin.

Namun sebelum Devan berhasil menarik pelatuknya, Novan terlebih dulu datang dan melempar pistolnya kearah dinding kuat-kuat, sehingga benda itu hancur. "Lo gila?! Lo bisa masuk penjara, Dev!"

"GUE NGGAK PEDULI, VAN! DIA UDAH KELEWAT BATAS!!"

Mata elang Devan menyorot tajam, membuat nyali Novan menciut. Dia diam seribu bahasa, tidak tau harus merespon seperti apa.

Devan menarik kerah hoodie Reyhan, kemudian melayangkan pukulan bertubi-tubi. Devan sendirian, melawan Reyhan beserta antek-anteknya yang sudah babak belur.

"LO NGGAK PANTES DISEBUT MANUSIA, REY! LO ITU BINATANG! BIADAP, NGGAK TAU DIRI!!" bentak Devan, menatap keterdiaman Reyhan.

Reyhan hanya tidak menyangka, kalau pelurunya akan salah sasaran. Tapi, apa pedulinya? Toh, kalau Kenzo mati juga, Azel akan tetap menderita. Setidaknya, salah satu dari mereka berhasil dilenyapkan.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang