67. HARUS BISA MERELAKAN DAN IKHLAS

5K 192 21
                                    

hallo!! apa kabar?

semoga baik ya? amiin.

jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga 🌷🍂

67. HARUS BISA MERELAKAN DAN IKHLAS

happy reading...

.

.

.

"Kalau emang nggak jodoh, maka semesta akan ikut andil dalam memisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau emang nggak jodoh, maka semesta akan ikut andil dalam memisahkan. Lo dan dia, nggak akan bertemu dalam kebetulan manapun."

~Nayla Azkiya Mera

🌷🌷🌷

AZEL baru saja mendapatkan kabar dari Bianca bahwa Bara masuk rumah sakit. Azel sudah bersiap dikamar, berniat menyusul kesana. Namun, suara pesan masuk dari handphone, membuat gadis itu menahan diri saat hendak membuka pintu kamar.

Bianca
• bara ngigauin nama lo trs, zel.
dia butuh lo

Miko sepupu👻
• ken mabuk. ke markas skrng!

Azel jadi kebingungan melihat chat dari Bianca dan Miko dalam waktu bersamaan. Apa yang harus dia lakukan? Kenzo dan Bara sama-sama membutuhkannya saat ini.

Tapi... Sepertinya keadaan Bara yang harus Azel kedepankan. Gadis itu meyakinkan diri, kemudian kembali melangkah keluar kamar menuruni tangga. Dia harus segera menuju ke rumah sakit yang sudah Bianca sherlock.

Ketika membuka pintu, Azel malah mendapati sosok Shaka dan Novan. Shaka merentangkan kedua tangan, dengan Novan yang membentuk tangannya layaknya seorang polisi.

"Stop! Anda kami tilang," celetuk Novan, mulai melancarkan aksi.

Azel menaikkan sebelah alis, bertanya maksud kedatangan mereka berdua yang tidak jelas.

Merasa ada kesalahan, Shaka pun menabok lengan Novan penuh protes. "Nggak gitu nyet! Harusnya tuh gini ; stop anda kami tahan! gituuu," beritahunya membenarkan.

Namun Novan menanggapinya seraya menggeleng singkat. "Salah juga, Ka. Harusnya kita itu jadi penculik, bukan polisi!" Cowok itu meringis atas kebodohan yang mereka lakukan.

Azel sendiri hanya geleng-geleng kepala melihat kekonyolan mereka. Saat hendak mengambil langkah ingin pergi, Shaka dengan cepat menahan tangannya. "Lo harus ikut kita ke markas, Zel. Nggak mau tau, soalnya urgent nih," ajaknya memaksa.

"Bos udah kayak orang sinting. Pusing gue ngadepinnya," adu Novan namun Azel masih terlihat tidak bergeming.

"Nggak bisa, gue harus pergi," tolak Azel ingin kembali melangkah pergi dari sana. Tapi betapa terkejut dirinya, saat tiba-tiba tubuhnya melayang karena diangkat oleh Shaka layaknya karung beras. Shaka membopong tubuh Azel diatas pundaknya, menuju motor merah laki-laki itu.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang