24. KENZO, BARA, ATAU REYHAN?

16.9K 547 11
                                    

hay hay hay! how are u?

sebelum baca, jangan lupa buat vote, komen, dan share!

biar mamaku bangga, hehe.

thank u udah mampir 💙

24. KENZO, BARA, ATAU REYHAN?

happy reading...

.

.

.

"Mau lo atau Bara nyuruh gue buat jauhin Azel, sampai muntah darah juga, gue nggak akan mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau lo atau Bara nyuruh gue buat jauhin Azel, sampai muntah darah juga, gue nggak akan mau."

~Reyhan Bastian

🌷🌷🌷

BEL pulang sekolah telah berbunyi. Saat baru saja keluar dari gerbang sekolah, Azel seperti melihat seseorang yang tidak asing baginya. Matanya menyipit untuk mengenali sosok itu.

"Reyhan," gumam Azel.

Cowok itu, dia tengah duduk diatas motor ninja merahnya, di halte bus dekat sekolah. Dia juga masih mengenakan seragam sekolah SMASA.

Azel turun dari mobil untuk menghampiri Reyhan. Sudah lama mereka tidak bertemu.

"Rey?" panggil Azel menyapa.

Cowok itu menoleh, ketika menyadari seseorang menyabut namanya. Saat mendongak, dia melihat Azel tengah menatapnya. "Akhirnya lo keluar juga," Bibir Reyhan tertarik membuat sebuah senyuman.

Azel menyatukan kedua alis heran. ''Lo... Nungguin gue?" tanyanya ragu.

"Iya, gue nungguin lo."

"Ngapain nunggu gue?"

"Rayan kangen sama lo. Dia juga nanyain lo mulu. Heran gue... Kayaknya dia tuh pengen benget ketemu sama lo."

Azel mengangguk paham, ternyata karena Rayan. Jujur saja, Azel juga rindu dengan Rayan. Sudah lama, mereka tidak bermain bersama.

"Gue bingung mau hubungin lo gimana. Nomor lo aja gue nggak punya. Jadi gue langsung nyamperin ke sini aja buat nyamperin lo."

"Efforts banget ya, lo? Jadi terhura gue," Azel terkekeh, tidak habis pikir.

"Boleh gue minta nomor telpon lo?" tanya Reyhan meminta izin.

"Emang ada ya, orang sampai nyamperin ke sekolahnya cuma buat minta nomor telpon? Bahkan sekolah kita aja musuhan," Azel geleng-geleng kepala atas tingkah Reyhan. Dia akui, Reyhan memang sangat berani.

Reyhan tersenyum. "Ada. Gue orangnya," jawabnya santai.

"Iya udah, boleh. Mana handphone lo?" Azel menyodorkan tangan didepan Reyhan.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang