52. BESOK HARUS PERGI KE PERANCIS

6.6K 197 1
                                    

halooo!

jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga 🐣

enjoy☝

52. BESOK HARUS PERGI KE PERANCIS

happy reading...

.

.

.

"Jika sudah terlanjur ada sejarah di hidup kita, cukup direlakan, bukan dilupakan."

~Zizi selaku author


🌷🌷🌷

HARI ini, anggota WOLFIGER geng sedang melakukan kegiatan jum'at berkah. Mereka berbagi nasi kotak pada orang-orang yang mereka temui. Mulai dari pengendara biasa, pengemis, ojol, supir angkot, anak kecil atau jalanan, dan masih banyak lagi.

Selesai jum'atan tadi, mereka langsung berpencar di jalanan. Sekitar 30 anggota WOLFIGER geng membagikan ratusan nasi kotak dengan peluh yang menghiasi wajah mereka. Wajar saja, cuaca siang ini panas sekali.

"Panas?" tanya Kenzo pada Azel, seraya mengusap keringat gadis itu tanpa rasa jijik sedikitpun.

Azel mengangguk. "Gapapa, kita lanjutin bagiin nasi," ujarnya lalu kembali melanjutkan kegiatan.

Tidak hanya Azel, perempuan yang berada di sana. Nayla dan Maudy juga ikut. Tadi, Shaka mengajak Nayla, jadi Maudy sekalian ikut.

Nayla bersama Shaka, bahkan sedari tadi laki-laki itu terus mendampingi cewek itu. Mungkin, Shaka takut jika nantinya hilang.

Shaka, memberikan satu kotak nasi untuk seorang ibu yang sedang menggendong bayi. Wanita itu, tersenyum pada Shaka. "Terima kasih cah kasep, semoga rezekinya makin lancar, terus langgeng juga," ujarnya senang.

Nayla menatap cengo ibu itu. Matanya melirik kearah Shaka sekilas, kemudian tersenyum canggung. "Maaf Bu--"

"Terima kasih kembali ibu cantik. Doakan kita cepat menuju jenjang yang lebih serius, nikah hehe," potong Shaka sambil menampilkan cengiran khasnya pada ibu tersebut.

Bahkan Nayla sampai melotot menatap Shaka. Enak saja, dia asal bilang kalau dirinya pasangannya.

"Ah iya, amiin. Kalian terlihat begitu serasi."

Shaka sangat senang mendengar penuturan ibu itu. Dia harap, apa yang diaminkan olehnya tadi, bisa terkabul dari yang diatas.

Disisi lain, ada juga Maudy yang sedang bersama Miko.

"Udah pakai sunblock?" tanya Miko pada Maudy. Dia juga tidak ingin kalah, bahkan Miko semakin gencar mendekati Maudy. Ia merasa sudah mulai ada perkembangan. Miko harap, gadis itu sudah mulai memiliki rasa kepadanya.

"Udah, lo tenang aja," jawab Maudy kemudian kembali fokus membagikan kotak nasi.

Dari tadi, Kenzo terus memperhatikan gadis kesayangannya. Azel terlihat mengipasi wajahnya menggunakan tangan. Sepertinya, dia sudah merasa lelah dan kepanasan. Kenzo jadi merasa kasihan.

Cowok itu pun mulai melangkahkan kaki menghampiri Azel. "Lo capek, ya? Istirahat di halte itu, mau?" tunjuk Kenzo pada sebuah halte bus yang berada disebrang jalan.

"Gapapa?" Azel memastikan. Dia merasa tidak enak jika harus meneduh, sedangkan yang lain tengah kepanasan.

"Lo ratu kita, Zel. Jadi tugas kita menjaga lo," Kenzo berucap. "Ayo, gue bantu sebrangin."

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang