66. MENCOBA MEMPERTAHANKAN

7K 250 59
                                    

halooo!

ketemu lagi cerita ini💋🐥

sebelum baca, jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga 🍂🐭

66. MENCOBA MEMPERTAHANKAN

happy reading...

.

.

.

"Sekali lo, akan tetap lo pemenangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali lo, akan tetap lo pemenangnya. Gue nggak peduli, meskipun akan buat gue sakit..."

~Pangeran Kenzo Radeva

🌷🌷🌷

MALAM ini, Kenzo mendatangi Azel karena masih butuh penjelasan dari gadis itu yang tiba-tiba saja mengajak putus. Kenzo tidak percaya akan alasan Azel yang menyatakan bahwa sudah tidak cinta lagi. Mulut Azel bisa berkata seperti itu, tapi matanya sama sekali tidak bisa berbohong.

Kini Kenzo tengah mengetuk pintu, menunggu sang pemilik keluar dari rumah. Selang beberapa menit, pintu rumah terbuka, menampilkan Azel dengan pakaian santainya.

Melihat Kenzo, Azel hendak kembali menutup pintu tapi dengan gesit Kenzo mengambil gerakan untuk menahan.

"Lo ngapain sih, kesini?"

"Gue perlu bicara, Zel. Kita selesaiin baik-baik ya masalah kita?" pinta Kenzo, seraya memegang pergelangan tangan Azel.

Gadis dengan rambut tergerai itu, menepis kasar tangan Kenzo. "Nggak ada yang perlu diselesaiin karena kita memang sudah harus selesai," ucapnya.

"Gue nggak mau putus," tolak Kenzo, tetap kekeh pada pendiriannya.

"Lo yang minta agar kita selalu bersama. Tapi... Kenapa lo juga yang ingin selesai?" tanya Kenzo, dengan tatapan berubah sendu.

Sekuat mungkin Azel berusaha menahan air matanya. Dia menatap Kenzo yang masih setia berdiri di hadapannya.

"Please, jangan buat ini semakin berat Ken," mohon Azel.

"Kita selesai, ya?" pintanya lagi, penuh harap.

Azel ingin mereka putus dengan cara baik-baik. Dia ingin Kenzo menyetujui kemauannya untuk mengakhiri hubungan mereka.

''Nggak. Gue nggak mau," Kenzo belum juga lelah menolak. "Hubungan kita masih bisa di pertahanin, Zel," Dia mengikis jarak diantara mereka untuk mengusap pipi gadis itu.

Kenzo menatap Azel dalam, jemarinya menyelipkan beberapa helai rambut Azel ke belakang telinganya. "Jangan kayak gini, okay? I can't."

"Hati gue sakit," Tangan Kenzo sebelahnya lagi, dia gunakan untuk membawa tangan Azel menuju dadanya. ''Lo udah menetap disini. Gue nggak mau lo pergi ninggalin gue."

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang