47. PEOPLE COME AND GO NYATA

9.4K 302 0
                                    

haloo!

sebelum baca, jangan lupa buat vote dan komen! biar mamaku bangga 🐭💐

enjoy guy!

47. PEOPLE COME AND GO NYATA

happy reading...

.

.

.

"Sama gue, harus tentang bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sama gue, harus tentang bahagia. Soal rasa sakit, cukup gue yang nanggung."

~Pangeran Kenzo Radeva

🌷🌷🌷

PENILAIAN akhir semester atau PAS, mulai terlaksana pada hari ini. Diruang kelas ujian XII-IPS 3 mereka tengah ribut karena sibuk bertanya dan menyontek. Pengawas ruangan terlihat sedang fokus pada handphone sehingga banyak sekali siswa saling lempar jawaban.

Kebetulan Kenzo, Miko, Shaka, dan Novan satu ruangan. Seperti biasa, Miko akan selalu menjadi penolong mereka. Dia memang yang paling pintar diantara mereka berempat. Tapi, Miko masih kalah pintar dengan Devan ataupun Jio yang memang menduduki kelas unggulan.

"Mik, nomor tujuh dong," bisik Shaka.

Miko memberi kode menggunakan jari telunjuknya sebagai jawaban A.

"Miko, nomor lima isian," Novan melemparkan secarik kertas pada Miko. Untung saja, guru pengawasnya sedang bermain handphone. Jadi aman.

Miko menuliskan jawaban dikertas Novan, kemudian dikembalikan pada temannya itu.

"Bagi dong, Van!!" seru Shaka pada Novan.

"Ntar, gue dulu."

Berbeda dengan Novan dan Shaka, justru Kenzo terlihat sedang serius mengerjakan lembar soalnya sendiri. Sekedar info, sebenarnya Kenzo itu memiliki otak yang cerdas juga. Hanya saja dia malas, dan tidak suka belajar. Bahkan lebih suka membolos, daripada mengikuti pembelajaran. Sekalipun mengikuti pelajaran, itu pun tidur dikelas.

**********

Jam istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari ruang ujian masing-masing. Mereka semua menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar. Selain itu, mengisi energi karena soal-soal ujian yang begitu menguras otak.

Azel dan Kenzo kini sedang berada di rooftop. Gadis itu yang mengajak Kenzo kali ini. Berangkat sekolah tadi, Azel membawa bekal yang sudah disiapkan Viola dari rumah. Niatnya ingin memakannya bersama Kenzo karena porsi makannya lebih banyak dari porsi makan Azel biasanya.

"Kamu mau nggak, bantu aku makan bekal dari Bunda?" tanya Azel.

Kenzo berfikir sebentar. Dia jadi gagal fokus saat Azel menyebut Viola, sebagai bunda. Apa Azel sudah mau menerima kehadiran Viola? Kenzo harap begitu.

PANGERAN KENZO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang