😻 Chapter 12 😻

1.7K 214 48
                                    

Karena ponsel baru mahal, mood Apo naik bahkan saat diajar materi fisika Hukum Kirchhoff. Otaknya mendadak encer hingga sering senyum, lalu dia ikut maju saat ada challenge menjawab soal di papan tulis. Dia dapat poin tambahan untuk ulangan harian, Apo bangga. Lalu pulangnya foto LJK dengan nilai 89 kepada Mile.

[Apo: PHI MILEEEEEEEEEEE! LIHAT! HAMPIR 90! SEDIKIT LAGI! Ueueue! *sounds of crying* 😳😭 Tinggal kimia saja yang masih jongkok! Semangat akuu! Aku hebat!]

Apo gelimbungan di atas kasur dan menendang-nendang selimut. Dia juga pamer LJK tersebut ke guru privat fisika-nya tadi jam 7. Apo diberi stiker Mile untuk pertama kalinya, si manis sampai melongo melihat gerakan mochi gembul warna abu itu.

[Phi Mile: So proud to my babe ☺]

[Phi Mile: So proud to my babe ☺]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Phi Mile: Phi bilang juga apa. Kau bisa 👍 Yang semangat lagi pasti dapat rangking 3]

Mile sendiri tak bosan bertanya saran kepada sepupu kecilnya, Lulu. Karena Lulu juga 17 tahun dan punya pacar yang sudah kuliah. Mile dapat jawaban dari kegelisahanya sejak diberitahu: "Aku tidak suka disuruh atau digurui, Kak. Yang seumuranku ini maunya bebas, tapi dikasih arahan. Terus kalau Phi chat dia jangan menakutkan. Pakai emot! Sekali-kali pakai stiker. Nanti aku kirimi banyak yang lucu-lucu, download saja masukan semua ke favorit WhatsApp." Mile terus menerus berupaya paham dunia muda Apo, sampai-sampai si manis lupa umurnya sudah 26.

[Apo: Aw. Makasiiiiiiiiiihhhh 😭👉👈 BESOK MAU ULANGAN LAGI! DADAH! BYE DULU! MAU LATIHAN SOAL LAGI BIAR MAKIN HAPAL RUMUS!]

[Phi Mile: Good luck. Phi kasih hadiah lagi kalau dapat 3 besar]

Namun chat terakhir Mile tidak terbaca, malahan centang satu tanda Apo sudah kembali ke meja belajar. Remaja itu lupa PAP ponsel barunya, tapi Mile tak masalah karena dia sudah tahu. Buktinya kualitas foto LJK lebih bagus daripada yang dulu. Kamera yang dipakai pasti sudah upgrade, Mile ikut semangat saat mengerjakan tugas kantor.

"I'm sorry? Mommy ganggu tidak sekarang?"

Namun baru sejam Mile sudah didatangi sang ibu. Wanita itu mengetuk pintu yang sejak awal terbuka lebar.

"Ya, Mom?"

"Mommy mau bicara sesuatu denganmu."

Alis tebal Mile naik sekilas. "Silahkan?"

Nee pun duduk di kursi depan meja Mile. Wanita itu mengeluarkan ponselnya sendiri. Lalu menunjukkan foto beberapa tempat. "Menurutmu ini bagaimana? Cocok tidak untuk hadiah calon menantuku?"

"Hadiah?"

Mile melongok ke bagian layarnya.

"Iya, buat kelulusan. Habis ujian pasti ingin menghirup udara segar, kan? Apalagi liburan kelas XII itu paling panjang lho. Bisa sampai beberapa bulan. Mommy pikir ini waktu paling cocok untuk mengajaknya deep-talk. Kapan hari H-nya, gedungnya, dan lain-lain. Mommy harap kalian menikah dulu lah, baru nanti dia lanjut kuliah," kata Nee. "Mommy ketar-ketir kalau anak manis ini langsung dibiarkan ke kampus yang jauh. Dia terlalu inosen."

𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang