Seperti amnesia dadakan, rasanya masuk kantor agak mengejutkan bagi Mile.
Cuti 17 hari memang terlalu lama, dia sampai bingung suasana kerja sesaat. Sisi bagusnya Mile bersyukur sang ayah kuat menggantikan hingga dirinya pulang. Mile tahu beberapa karyawan menatapnya penasaran. Mereka cengar-cengir karena membayangkan kehidupan seksualnya.
"Pagi, Pak Presdir."
"Selamat pagi, Pak."
"Selamat datang kembali."
"Halo, Pak."Mile hanya mengangguk kepada mereka. Dia duduk sambil menahan encok di pinggang. Percayalah perjalanan dan renik-reniknya lebih melelahkan daripada permainan ranjang. Apalagi Apo kadang kesusahan jalan. Mile harus menggendong punggung istrinya seperti dulu, tapi usia 19 tahun tidak sama dengan 17 tahun.
Dulu Apo masih sangat ringan, serius. Usut punya usut bobot Apo naik 7 kilo. Yang semula 39 menjadi 46. Masih kurus, sih ... sebenarnya. Tapi Mile sendiri semakin tua. Dia rasa harus mulai intens nge-gym lagi agar tidak mudah capek.
[Apo: Phi Mile, sudah sampai kantor belum? 😍]
[Apo: Kalau sudah, aku mau kasih lihat hasil belajar memasak hari ini 🥺]
[Apo: Jangan tertawa, ya. Ini enak lho 🤭]
[Apo: Enak untuk yang lidahnya mati rasa 😭🙏]
.... oke?
Judul: Telur Dadar Neraka 😭🙏
Judul: Roti Keju Pendosa (?) 🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅
FanfictionMile merasa hampa dalam menjalani kehidupan, hingga menemukan sosok manis yang mirip dengan pemilik hatinya di masa lalu. Mereka bertemu tanpa sengaja di sekitar Kota Bangkok. Jalinan kisah baru pun dimulai dengan cinta tumbuh seperti bunga bermeka...