⚠️ Warning! ⚠️
Bab ini mengandung kekerasan, bahasa kasar, dan tindakan yang cukup abussive. Diharap untuk pembaca bijak memilih bacaan.
12 hari kemudian ....
Liburan asyik sekaligus melelahkan itu berakhir. Sebelum pulang Mile mengantar Apo ke rumah sakit. Pelepasan gips membuat jalan si manis sedikit kaku. Namun semua baik-baik saja.
"Lebih ringan tidak?" tanya Mile, menemani Apo di koridor.
"Xixi, enak," jawab Apo. "Nanti juga terbiasa, Phi. Kakiku tidak patah lagi."
"Ngilu juga mendengarnya langsung," batin Mile.
Sebagai orangtua, mereka sekalian merealisasikan impian. Jadwal imunisasi Katty yang terakhir dimajukan, toh seminggu lagi genap 4 bulan. Obrolan seputar kesehatan bayi mereka bahas sambil bertolak ke poli anak. Saat itu Mile dan Apo melihat Reba bertugas, sang dokter cantik melerai dua bocah yang bertengkar di bagian mini playground.
"Sudah ya, Bobby. Temannya jangan dipukul. Nanti menangis," kata Reba. "Sini dulu, sama Dokter. Giliranmu dapat vitamin warna-warninya."
Bobby yang berumur 6 pun beranjak, ditabrak peluknya pinggang Reba manja-manja. Bocah itu digandeng masuk mendapat suntikan khusus (entah apa keluhan medisnya), yang pasti Mile dan Apo gagal fokus ke anaknya karena ikut menemani.
"Huaaaaaaaa!" jerit Bobby, walau awalnya sok kuat. Dia menangis sambil berlari keluar. Ayah dan ibunya datang setelah menyelesaikan urusan di meja resepsionis.
"Oh, halo Mileee, selamat datang," sambut Reba. "Silahkan, silahkan. Apa aku harus memanggilmu Pak Presdir di sini?" tanyanya manja. Bukan disengaja, tapi Apo tahu nada bicara Reba begitu sedari dulu. Dia masuk dan berkenalan langsung dengan si dokter.
"Halo, Dokter."
"Hai, Tuan Natta," sapa Reba, walau ekspresinya bingung melihat wajah si manis. Dia menatap Mile seolah pernah melihatnya entah dimana, tapi Apo versi sekarang lebih dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅
أدب الهواةMile merasa hampa dalam menjalani kehidupan, hingga menemukan sosok manis yang mirip dengan pemilik hatinya di masa lalu. Mereka bertemu tanpa sengaja di sekitar Kota Bangkok. Jalinan kisah baru pun dimulai dengan cinta tumbuh seperti bunga bermeka...