🔞 Chapter 35 🔞

1.9K 194 26
                                    

Warning: onani, solo, mansturbasi 😳
Harap bijak memilih bacaan 🫂
_________________

Sejak saat itu Apo memasuki fase pubertas yang sebenarnya. Si manis mulai sering mengelus penisnya, jika dia bernafsu tapi Mile jauh takkan ragu untuk onani sendiri. Apo memakai lubrikan yang tersimpan di laci nakas ketiga (di sanalah stok kondom dan lain-lain ada untuk keperluan seksnya dengan Mile).

Awalnya Apo memakai selimut (pada hari LDR kedua dia masih malu-malu), tapi setelah melakukannya beberapa kali si manis ingin kebebasan lebih. Dia duduk mengangkang tanpa selimut, kadang juga berbaring untuk melonggarkan liangnya sendiri. Apo memasukkan jari-jarinya ke dalam dan merasa tak cukup. Dia terbiasa diisi benda lebih besar, tapi setidaknya ini bisa meredakan rindu. Si manis sempat terpikir membeli alat seks dari merchant online, tapi tidak sampai hati jika membayangkan paketnya datang. Bagaimana kalau yang menerima mertuanya? Bagaimana kalau jika pelayan-pelayan di luar sana? Ah, tak usahlah.

Akhirnya, beginilah Apo Nattawin. Si manis mencukupkan diri untuk jujur kepada hasratnya. Dia memuja Mile, tapi jangan sampai sang suami mengetahuinya terlalu banyak (Apo malu). Dia hanya sedia tisu untuk membersihkan mani setiap kali muncrat karena klimaks, bila kelepasan pipis dia akan buru-buru membereskan kekacauan ke mesin cuci. Semuanya saja. Mulai sarung bantal, guling, seprai, selimut--kacau, memang. Tapi Apo tidak keberatan. Setidaknya dengan begini dia tidak merepotkan orang lain.

Rom dan Nee, misalnya? Kedua mertuanya pasti punya pekerjaan penting, walau bukan yang inti karena Mile Phakphum sudah memegang semua hal. Namun menerima uang bersih hanya dengan ngambek tak membuat Apo senang, dia ingin memberikan yang terbaik untuk Keluarga Romsaithong ini.

"Ahhh, mnnh," desah Apo sambil mendongak ke atas. Dia mengocok penis makin kencang untuk memuaskan birahi, panas hebatnya sudah naik ke ubun-ubun dan menghangatkan dada.

Ini adalah hari kelima LDR. Mile bilang tadi sore dalam perjalanan ke negara kanguru, Australia. Tepatnya di kota Melbourne yang cukup metropolitan. Apo membayangkan betapa tampan Mile Phakphum dengan jas cokelatnya. Sang suami kali ini mengenakan style semi formal karena yang ditemui YouTuber sekaligus pebisnis berusia muda. Mile merasa perlu berbaur dengan lapangan kerjanya, tapi Apo rasa ketampanan itu ingin dia genggam, sekaligus dipamerkan.

"Ahhh, shhh. Phi Mile bisa lebih cepat?" racaunya, seolah-olah sang suami hadir di sana.

Apo terus mengingat foto PAP Mile yang terakhir itu untuk menunjang fantasi, imajinasi otaknya me-recreate sang suami versi telanjang mengganggahinya hanya berjas cokelat tanpa dikancing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apo terus mengingat foto PAP Mile yang terakhir itu untuk menunjang fantasi, imajinasi otaknya me-recreate sang suami versi telanjang mengganggahinya hanya berjas cokelat tanpa dikancing. Si manis ingin diguncang dan ditusuk dengan penis besar itu, jemarinya bisa saja meremas otot perut Mile ketika mereka bersatu.

"Ahh, nghh, nngh," desah Apo hingga muncrat kedua kali.

Cairan mani itu tercurah dari ujung penis kecilnya. Membuat belahan bokong serta selangkangan basah tak berperi. Apo pun mengusap perut ratanya dengan jemari, dia terengah-engah sambil menatap basah mani diantara cincin pernikahan.

𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang