😻 Chapter 19 😻

1.2K 179 18
                                    

Sejak saat itu, hari-hari yang Apo lewati pun makin terasa indah. Dia lebih ceria dan lincah sekali, bahkan ketika diajak belanja ke supermarket tidak sesegan dahulu. Apo menarik-narik tangan Mile dan mengajaknya berkeliling, dia membeli barang-barang yang disukai tanpa malu atau takut. Apo berputar-putar di depan Mile setiap kali fitting baju yang mau dibawa pulang. "Phi Mile! Ini cocok untukku tidak? Aku tampan?" katanya sambil bertelakan pinggang. Si manis mengenakan sweater motif kucing yang berlengan panjang, warnanya kuning, tapi celananya sangat pendek kira-kira 12 cm di atas lutut. Sepatu yang dia pakai putih ala-ala Korea, dan topinya dihiasi telinga kucing sekalian.


"Kau imut, mungkin sebutan 'tampan'-nya nanti-nanti kalau kau semakin dewasa."

"Xixi, iyakah?" kikik Apo. Dia puas dengan jawaban Mile Phakphum, lalu berkeliling ke barisan manequin untuk memilih yang lain. "Kalau yang ini, Phi?" tunjuknya ke celana pendek lain. "Uwu! Warna-nya merah jambu dan ada motif bintang-nya. Lucu. Boleh kubawa sekalian kan?"

"Ambil saja."

Apo pun menjerit. "Yay! Tunggu sebentar." Dia lari ke ruangan ganti lagi, lalu mencoba setelan barusan. Atasnya berupa kaus lengan pendek yang oversize, membuat badan kecil Apo tenggelam tapi bagus. Apo ternyata paham style dan memasukkan sebagian kecilnya ke dalam celana. Sabuk hitam tipis dia pakai, dan cukup mencolok mata. Lagi-lagi celana pendek itu menampakkan kejenjangan kakinya. Sepatu Apo sudah berganti baru yang motifnya makin lucu. "Phi Mile suka?"

"Suka."

"Yang begini-begini sedang trend loh Phi diantara fanboy NCT. Aku ingin menonton konsernya suatu hari."

"Iya, kapan-kapan."

"Itu serius atau tidak?"

"Serius, tentu saja. Tinggal diatur waktunya."

"Owkay."

Apo mengadopsi kitten sungguhan sebelum pulang, tapi kucing itu malas dan suka tidur. Dia menenteng kandang mungilnya ke dalam mobil, lalu membungkus kado pertunangan untuk Bright-Win di rumah Mile.

 Dia menenteng kandang mungilnya ke dalam mobil, lalu membungkus kado pertunangan untuk Bright-Win di rumah Mile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun jika boleh jujur, Mile sering gagal fokus ke kaki Apo sejak pulang siang itu. Padahal Apo dulu tak seberani ini (paling pendek celananya selutut), tapi sekarang si manis mengoleksi setelan fashion yang amat beragam. Lebih-lebih sepatu dan kaos yang warna-warni. Untung Apo patuh soal dekorasi wedding, dia tidak ikut mengatur pemilihan warna setelah Mile menasihati. "Jika untuk resepsi, bagus yang soft, Po. Lebih resmi," katanya. "Warna juga jangan banyak-banyak nanti dikira tamu undangan kita pesta pora."

"Ha ha ha ha ha, iya Phi. Aku ikut."

Setelah acara Bright-Win ternyata Apo diajak diskusi lagi, sebab Mommy Nee ingin pernikahan Mile amat meriah. Bagaimana lelaki itu putera tunggal di Keluarga Romsaithong, maka harus ada pesta lepas bujang juga untuk Mile Phakphum. Jujur Apo takut karena akan dipertemukan rekan-rekan bisnis kekasihnya, mereka pasti 'besar-besar' semua. Baik lelaki atau perempuan sudah umur 30 ke atas. Bahkan ada yang 50 tahun juga. Dia benar-benar paling ranum di venue itu, lokasinya ada di tepi tebing dekat pantai.

𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang