😻 Chapter 40 😻

1.1K 169 123
                                    

🤪 Ngehehehe, bacalah dengan menyiapkan hati ☺ #canda_hati

🤪 Ngehehehe, bacalah dengan menyiapkan hati ☺ #canda_hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?!"

Newyear pun langsung meletakkan snack kucing yang hampir dibeli. Urusan Snowwy jadi tertunda karena ada yang lebih urgen di rumah. Sopir Apo pulang dengan kecepatan angin. Dia tidak lupa mengabari Mile lewat telepon. Siapa tahu sang majikan masih berada di kantor.

"Halo, iya, Newyear? Ada apa aku sedang berada di lampu merah---"

"Oh ya ampun, Tuan! Kalau begitu nantinya langsung ke RS! Istri Anda barusan kontraksi! Kata pelayan tadi pingsan tiba-tiba! Saya bawa beliau dulu ke sana!"

"Hah?! Newyear--tunggu!" kaget Mile. "Iya aku memang mau ke RS setelah ini, tapi---" Newyear sudah menutup telepon demi mempersingkat waktu. Dia hanya butuh 5 menit untuk sampai ke rumah kembali. Apo Nattawin dia bopong ke mobil dengan cekatan. Si manis benar-benar lunglai tanpa sadar, matanya terkatup, padahal kalau dilihat-lihat kondisinya tidak seperti sakit (cantik segar, malah) Lantas kenapa sekarang seperti ini?

"Oh, astaga, Apo!" teriak Mile yang kebetulan berpapasan dengan Newyear di parkiran RS Keluarga Romsaithong. Lelaki itu keluar dengan membanting pintu mobilnya, lantas menggantikan Newyear selagi sempat sedia. "Kemarikan, kemarikan. Biar aku saja yang bawa dia ke dalam," katanya dengan napas berisik. Mile sangat gugup karena mendadak, si manis bernapas lembut, tapi dirinya tetap ingin menangis.

Mile membawa Apo ke bangsal Dr. Sprite karena ruangannya yang paling dekat, setidaknya Mile bisa meminta ranjang dorong dan pemeriksaan awal sebelum Apo dibawa menuju ke Dr. Napvtik. Well, dua dokter itu satu jalur, tapi beda tugas. Sebab Dr. Sprite lebih ke masalah organ intim luar, tapi Dr. Napvtik spesialis kandungan. Mereka alih jadwal setelah Apo dimasukkan ke ruangan berlampu fokus. Remaja itu cepat-cepat diperiksa denyut nadi dan rahimnya.

"Oh, astaga. Jangan sampai kau kenapa-napa, Apo. Jangan sampai kalian berdua ada masalah," gumam Mile di kursi tunggu. Kakinya mengetuk terus menerus ke lantai, dia makin kalut. Sebab sepengetahuannya Apo baik-baik saja selama ini. Si manis tampak sehat, makin rajin olahraga. Bahkan intensitas minum susunya bertambah. Tidak hanya dua kali saja, tapi tiga kali dengan kegiatan bercinta yang cukup prima. Dia rakus makan buah. Sering manja. Namun sekali lagi yang barusan itu, kenapa?

 Namun sekali lagi yang barusan itu, kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang