😉 Hai hai! Semoga suka ya! Happy reading, cuyyyy!
Perjalanan Huahin ke Kalasin menghabiskan 9 jam 47 menit, meski memakai tol. Sampai rumah sudah subuh dan matahari terbit dengan cerahnya. Apo dibangunkan Mile dalam kondisi memprihatinkan. Istrinya hanya makan croissant dan sereal sepanjang jalan. Mile sendiri tampak kelelahan, meski sudah ganti kemudi dengan bodyguard. Rencana pulang pagi gagal, karena Apo masih marahan. Lelaki itu ditolak bicara karena Apo ingin berebah. Dia mandi cepat lalu mengurus Sammy dan Katty. Keduanya segera dipeluk di ranjang usai sarapan. Selimut Apo tarik menutupi badan mereka. Persetan dengan Mile, mau mandi atau ikut tidur tak peduli lagi. Apo puk-puk para bayinya sambil terpejam. Badan pegal menbuatnya tidak sanggup mengecek notifikasi ponsel.
Mile tepar dalam kondisi ber-bathrobe. Dia membanting diri ke sisi ranjang, padahal rambutnya masih basah semua. Pasangan itu sama-sama menge-charge tenaga sehari penuh. Apo bangun sesekali untuk menyusui para bayinya. Dia uring-uringan karena ASI-nya sempat tak keluar. Meski kesal tetap makan siang, pumping sendiri, lalu tidur pulas lagi. Apo mengindari Mile dikarenakan tiba-tiba tak percaya diri. Bagaimana pun Reba cantik, sementara perutnya punya bekas jahitan besar (kau tahu? Hamil kembar struggle sekali). Tampilannya mirip jejak-jejak benang, strech-mark itu sulit pudar berkat perenggangan kulit. Apo sedih piercing pusarnya tak indah lagi saat dipasang. Setahun menikah sudah membuatnya punya selulit yang parah.
"Aku benar-benar jadi jelek," gumam Apo saat bercermin di kamar mandi. Selama stress dia jarang merawat diri. Kadang memakai sabuk perut, kadang tidak, membuat kulitnya makin mengirut (tapi Mile kok tidak protes sih saat bercinta kemarin?). Apo ingin tahu bagaimana perasaannya saat menatap Dirlaba. Apa teringat akan masa lalu? Apo ingin waras, tapi ketahuan Mile sewaktu menunduk murung.
"Apo?"
"Eh? Phi?!" Si manis langsung menutup piama kembali. Dia menjambak baju seolah ingin menyembunyikan titid, padahal celananya masih utuh hingga menyentuh lantai yang kering.
"Sedang apa? Phi cari kok tidak ada."
"Ugh, bukan apa-apa." Apo membalik badannya. "Cuma ingin sikat gigi. Setidaknya cuci muka sebelum ikutan makan. Aku mandi nanti mau tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐋𝐀𝐒𝐓 𝐋𝐎𝐕𝐄 ✅
Fiksi PenggemarMile merasa hampa dalam menjalani kehidupan, hingga menemukan sosok manis yang mirip dengan pemilik hatinya di masa lalu. Mereka bertemu tanpa sengaja di sekitar Kota Bangkok. Jalinan kisah baru pun dimulai dengan cinta tumbuh seperti bunga bermeka...