Terikat

500 42 3
                                    

Setelah pembicaraan malam itu. Win terus memikirkan jawaban apa yang harus di berikan kepada orang tua win, seperti ada perasaan yang mencegahnya. Sekarang win bingung akan jawaban ya atau tidak?.

Lagian win juga tidak tau siapa wanita atau mungkin pria yang akan di jodohkan. Bisa saja win menolaknya, tapi ini atas perintah maminya, tentu saja win anak penurut apalagi sudah sangkut pautnya dengan sang mama.

"Kenapa tiba-tiba mam?"

"Tidak sayang, ini sudah mami bicarakan dengan Papii kemarin. Apa win menyetujui nya?" Tanya gun hati-hati

"Apa alasannya sehingga kalian menjodohkan ku? Dan juga dengan siapa aku di jodohkan?"

"Alasan mami menjodohkan kamu, supaya kau lebih bertanggung jawab dan mandiri. Selama ini mami terlalu manjakan dirimu win, ada saatnya juga lebih dewasa. Dan untuk calon nya, mami dan papi sudah menyiapkan yang terbaik untukmu" terang gun sambil memberinya pengertian.

"Tapi apa mami yakin mereka menerima win? Win takut akan berakhir seperti di televisi, win juga takut mereka tidak mempercayai dan mengusir win dari rumahnya, win juga takut-" jawaban gelisah dan negatif thinking dari win.

"Sstt.. tidak sayang.. mami yakin mereka tidak akan seperti yang win pikirkan. Dan mereka pasti akan menerima win dengan lapang. Mami yakin itu" ucapan yang di utarakan oleh sang mama memberi energi positif bagi win

"Apa mami yakin 100%?"

"Mami sangat yakin, 100% mereka tidak akan menyakiti mu. Atau bahkan mereka malah bersikap sebaliknya dengan pikiran konyol mu itu" jawab gun menyakinkan

"Papi dan mami akan beri kamu waktu win, jadi kamu bisa memikirkannya terlebih dahulu. Santai saja nak" imbuh papi off

...

Win masuk kedalam kamarnya setelah membuat Pad Kra Pao dadakan itu. Omong-omong dia masih berfikir pilihan mana yang tepat. Mungkin mami nya memang sengaja untuk tidak memberitahu siapa calonnya, laki-laki atau perempuan? Win tidak tau itu

Win menghela nafas panjang dan menubruk kan badannya ke pulau kapuk miliknya. Menatap langit-langit kamar bernuansa putih serta cahaya yang sedikit redup itu.

"Jika aku pilih ya, bagaimana dengan phi Bright?" Monolog win

Tunggu, Bright? Apa sangkutan nya dengan perjodohan ini? Apa boleh win berharap kali ini saja? Dia sangat rindu dengan pangeran tampan itu. Kabarnya menghilang entah kemana membuat win stress dan kepikiran terus-menerus.

Karena lelah memikirkan ini semua win memutuskan untuk menjemput mimpinya. Mungkin besok ia bisa menemukan jawabannya.

Selamat tidur win..

💛💛💛

Win sekarang berada di meja makan untuk sarapan bersama sebelum memulai aktivitas masing-masing, tentunya ada mami dan papi nya disini. Win masih diam belum mengeluarkan suara apapun, hanya suara dentingan logam yang beradu dengan makanan.

"Bagaimana win?" Tanya papi tiba-tiba bersuara

Win diam sekian detik. Lalu mengucapkan "Oke" dengan santai

Mami yang awalnya sedang membersihkan tempat meja makan menjadi terhenti dan melihat kearah win. Akhirnya win mau menerimanya, semoga saja dia tidak terpaksa dengan jawabannya.

"Terima kasih win.. mami bangga padamu karena ingin mencoba melangkah lebih jauh" ucap sang mama dengan raut wajah senangnya yang tidak bisa disembunyikan dan juga papi yang tersenyum, jarang sekali dia melakukan hal seperti ini.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang