Kisah Kita [BW] || END✅

Ruangan Rahasia

Dua minggu setelah keberangkatan bright ke London dan menetap sementara karena suatu pekerjaan yang menunggu kehadirannya. Win sangat merindukan phi bright nya, setidaknya semua pesan yang di kirim lewat online berharap di balas oleh bright.

Tapi sudah dua Minggu lebih bright mengabaikan win, bahkan pesan dan telpon pun tidak terjawab sekalipun. Hanya tertulis dibaca saja membuat win sedikit sedih dan lesu.

...

Win mengawali pagi hari yang cerah tapi tak secerah senyum matahari, melainkan murung dan pandangannya selalu menunduk kebawah. Ada apa dengannya?

"Win, ada apa sayang?" Tanya sang mama

"Tidak apa-apa" jawab win lesu

"Tidak apa apanya? Kau murung begitu win" ucapnya dan di balas helaan nafas panjang oleh win.

"Lihat? Kau tampak lesu, apa ada yang sakit?"

"Mam, berhentilah bertanya. Win oke"

"Hmm.. yasudah kalau mau mu begitu, sekarang makan malam dulu dan pergi beristirahat. Besok kita akan pergi fitting baju bersama Gulf" ucap gun sambil menata piring untuk win dan off

"Fitting baju? Apa secepat ini?" Tanya win menatap manik mata gun

"Tentu saja, sebentar lagi hari pernikahan mu win tentunya harus di persiapkan secepatnya" jawab mamii

"Fitting baju tanpa phi bright? Memangnya bisa?" Kata win dalam hati

"Oke"

>>>>>>

Keesokan harinya, win masih saja murung. Mengingat pesan selamat malam dan pagi hanya dibaca saja membuat win tidak bersemangat sama sekali.

Hari ini win tidak ada jadwal matkul, sehingga dia bisa sedikit bersantai meskipun banyak tugas yang menunggunya dan menumpuk. Tenang saja dia masih bisa mengatasinya, win suka mengerjakannya saat malam hari dan mungkin dia akan menyelesaikan tugasnya nanti malam.

Sekarang win ada di taman dekat rumahnya, memandangi awan sambil melamun. Tak lama kemudian awan itu mulai menutupi cahaya matahari pertanda hujan akan turun.

Win memilih untuk tidak pulang ke mansion dan lebih memilih untuk ke apartemen bright. Hanya sebentar saja, setelah itu kembali karena win tak tahan rindu dengannya.

Memilih untuk naik taksi dan tidak menggunakan supir pribadi, langit semakin mendung dan gelap. Padahal waktu masih dini hari dan seperti sudah malam saja. Memandang jendela mobil dengan deru kendaraan di kota Bangkok yang padat seperti keadaan sebelumnya, win kembali merenung sambil menatap jendela mobil dan jalanan kota Bangkok

"Tuhan.. apakah aku bisa? Apa ini tidak terlalu cepat? Phi bright sedang tidak berada disini dan mungkin setelah wisudaku dia masih menetap di London. Lalu bagaimana dengan pernikahannya? Apa mereka tau kalau phi bright ada di London, bagaimana jika mereka bertanya dan akhirnya pernikahan di tunda? Lalu bagaimana jika dia mendapat perempuan cantik dan pergi meninggalkan aku di negeri orang?" (monolognya gelisah)

🤍🤍🤍

Win sudah sampai di apartemen milik bright, tak peduli jika dianggap tidak sopan mengunjungi apartemen orang sembarangan sekarang hanya ingin melepas rindu disana.

Menaiki lift bersama orang-orang yang sibuk, banyak sekali yang habis pulang kerja dan ada juga yang lelah karena banyaknya kerjaan. Win berada di antara orang-orang itu, semua menatap aneh kepadanya. Memakai baju casual dan berkunjung ke apartemen yang bisa di bilang mewah oleh semua orang. Win yang di tatap aneh pun tidak memperdulikan dan lanjut dengan tujuan nya dia disini.