Dinner

479 39 0
                                    

Setelah menceritakan yang sesungguhnya kenapa Bright ada disini, Win diam tak bergeming. Dia masih memproses cerita Bright beberapa menit lalu, itu berarti dia akan di jodohkan dengan nya?

Win tak tau harus senang atau tidak, perasaannya campur aduk. Dia gugup sekarang, di samping Win ada Bright yang sedang mengemudi dengan tenang. Seperti tidak ada yang terjadi apapun.

"Win" panggil Bright setelah sekian diam beberapa menit

"Ya?" Sahut win sambil melihat ke arah Bright

"Maafkan aku"

"Untuk apa phi?" Tanya Win kembali diselimuti dengan rasa tidak enak, apa Bright kecewa dengan pilihannya untuk menikahi Win?

"Aku melupakan janjiku"

"Janji?" Jawab Win sambil memiringkan kepalanya bingung, janji apa yang Bright maksud? Sepertinya ia melupakan percakapan malam itu.

"Aku pergi ke Los Angeles selama seminggu dan melupakan janjiku untuk membalas budi padamu" jawab Bright sambil fokus  mengemudi.

Kini Win mengingat percakapan saat malam itu.

"Tidak apa-apa, aku juga tau phi sibuk. Aku juga tak mengharapkannya..." Win berbohong, padahal selama ini dia selalu menanti-nantikannya.

"Bagaimana jika kita dinner bersama sebagai gantinya?" Tawar bright

Oh apakah dinner ini akan menjadi kencan pertama mereka? Romantis sekali.

...

Mereka sudah sampai di restoran barat terkenal di Bangkok. Win hanya diam saja mengikuti bright dari belakang, dia gugup. Wajahnya sedikit memerah dan udaranya berubah menjadi sedikit gerah sekarang.

Kini bright dan win sudah duduk di private room agar mereka lebih leluasa untuk berbincang, meski mereka masih saja canggung untuk sekian karena tak lama tidak bertemu dan berkontak mata langsung.

Bright sangat menikmatinya, sedangkan win? Tentu saja masih diam dan selalu salah tingkah sendiri. Bright yang melihat win tertawa kecil melihat ada sisa makanan di sudut bibirnya.

"Seperti anak kecil saja" ucap bright sambil mengusap sudut bibir win

"Phi, win bisa sendiri" elak win karena tersipu malu

"Kenapa kau sedari tadi hanya diam saja win?"

"Tidak ada, buktinya aku sudah berbicara"

"Maksudku saat di mobil. Apa karena pembicaraan perjodohan itu kau mendiami ku, win?"

Oh ayolah sekarang win semakin terpojok. Dia tidak berniat untuk mendiamkan bright, itu karena dia tidak tau harus berbicara apa dan tentunya tidak ada topik untuk memulainya jadi win memilih diam menunggu bright selanjutnya.

"Apa kau tidak senang berjodoh denganku?" Tanya bright lagi

"Tidak- bukan begitu maksudku-" jawab win sambil mengatur nafasnya kembali dan menjawab lagi

"Bagaimana bisa aku tidak senang berjodoh dengan mu phi? Kau pulang dan tidak menepati janjimu lalu datang untuk perjodohan ini. Semuanya terlalu cepat untuk win, phi"

"Kau bisa memulainya perlahan, aku pun sama sepertimu. Lagian pernikahan akan dilaksanakan setelah wisuda mu selesai"

"APA?!" Teriak win menanggapi ucapan bright

"Suaramu meninggi win, kau tidak lihat dengan siapa kau berbicara?"

"M-maaf phi" ucap win sambil duduk kembali dan hanya di balas dengusan oleh bright.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang