In Suit

207 27 3
                                    

Dua pria tinggi tengah bersiap-siap untuk sebuah acara di sebuah gedung. Win tengah menerima pakaian yang di hantar oleh salah satu pelayan yang ada di villa, dan kebetulan ia yang menerimanya.

Di siapkan lah pakaian untuk Bright, setelan jas berwarna hitam legam. Tetapi disini hanya ada satu jas saja, padahal sudah memesan dua setel.

"Apa mereka lupa? Tak mungkin, masak mau memakai baju bebas?" Monolognya

Win hanya mondar-mandir bingung disini, mengobrak-abrik kopernya mencari baju yang pas untuk ia pakai nanti, hingga Bright selesai mandi pun masih sibuk dengan kain-kain itu.

"Bunny?"

"Eumm?" Sahutnya tanpa menoleh

"Kenapa berantakan sekali disini? Apa yang kau cari?" Tanya dia.

Win melenguh kesal saat Bright bertanya.

"Phi Bai~ pelayan itu hanya memberi satu setelan jas saja! Padahal win sudah memesannya dua"

Kemudian bola mata Bright menoleh ke arah rak baju itu, dan benar hanya ada satu setel jas disana dan sisanya baju bebas.

"Apa mau bertukar baju?" Tawar Bright tiba-tiba.

Sejenak win berpikir kemudian menjawabnya dengan senyum "tidak usah phi, win akan tetap memakai yang itu saja."

Jawaban win membuat hati tak enak dengannya.

"Mau phi belikan satu setel?"

Win bergedek.

"Sudah phi pergilah bersiap, nanti terlambat. Urusan win nanti dulu saja, okey?"

>>>>>

Mereka bersiap diri kurang lebih 30 menit lamanya, saat win tengah berkaca di depan cermin merapikan rambutnya, bright datang membawa sebuah kotak berwarna hitam berjalan ke arahnya dan bisa di lihat dari pantulan cermin itu.

"Win" panggilnya

Win membalikkan badannya dan menghadap ke arahnya. Tanpa berbicara, Bright mengeluarkan sebuah kalung permata yang ada di dalam kotak tersebut.

"Apa ini phi?" Tanya nya.

"Diam, biarkan aku yang memasangkan nya untukmu"

Seketika berubah menjadi patung.

"Kau tampak indah.."

Entah kenapa permata ini menarik perhatiannya, dari sebelum-sebelumnya ia selalu menolak jika di beri suatu perhiasan. Tapi untuk yang satu ini berbeda, seperti ada daya tarik sendiri baginya.

"Kau menyukainya?" Ia bertanya dengan kepalanya bertumpu pada bahu win.

"Eumm, win menyukainya. Terima kasih phi Bai" tangan kanannya terangkat mengelus pipi Bright yang dingin dengan tangan hangat nya itu.

"Tapi phi Bai.."

"Kenapa bunny?"

"Masak win mau memakai pakaian seperti ini?"

"Memangnya ada apa sayang? Tidak ada masalah dengan pakaian itu" ujarnya

"Nanti di anggap tidak sopan bagaimana? Pasti yang lain menatap win aneh karena berpakaian seperti ini"

"Bunny, dengarkan aku. Disini tidak ada peraturan dress code jadi kau bebas mengenakan apa saja." Ujarnya

"Baju itu indah untuk mu win, jangan di lepas aku menyukainya" imbuh Bright.

Oh sepertinya si kelinci tak suka dengan pendapat nya. Terlihat dari bibir yang mengerucut ke depan di tambah ekspresi yang mendukung.

"Sayang, percaya padaku. Mereka tak akan mengolok-olok pakaian mu itu. Jika ada yang seperti itu katakan padaku! Akan ku buat robek pakaian mereka yang bermulut besar itu" Belanya membuat Win tersenyum kembali.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang