Kecewa

306 32 0
                                    




Satu bulan kemudian>>>




Alat-alat medis telah di lepas. Win telah di kabarkan melewati masa kritisnya, sekarang bright sedikit bernafas lega saat alat denyutan jantung itu di telah di lepas dari tubuh istrinya.

Saat ini bright tengah mengerjakan tugas dan dokumen sembari menemani win. Semenjak istrinya sakit Mike yang mengurusnya, tapi sekarang beralih lagi ke tangan bright.

Mengutak-atik laptopnya dengan keadaan mata yang pedih. Ingin sekali memejamkan matanya saat ini juga tetapi jika tak di selesaikan itu sangat menghantui pikirannya.

...

Karena sudah tengah malam, bright juga telah usai mengerjakan semua dokumen yang akan di berikan pada Mike besok pagi.

Menutup layar iPad dan laptop nya. Lalu beranjak menuju tempat tidur medis milik win. Menopang kepalanya yang pening karena gadget. Kepalanya menghadap ke arah wajah manis istrinya yang pucat.

"Win.." panggil nya lirih

Kemudian mengangkat kepalanya dan beralih untuk menggenggam dan mengecup singkat punggung tangan win yang dingin. Wajah nya yang putih terlihat seperti mayat hidup baginya.

"Kapan kau bangun hm? Sepertinya kau hobi sekali menutup matamu.. apa kau tidak bosan tak bangun dari tidurmu win?" Monolog nya

"Kau tau? Di rumah sangat berantakan tanpamu. Rumah kita menjadi dingin tanpa canda tawamu win, tidak ada sesiapa yang membangunkan ku tidur di pagi hari, tidak ada yang membuatkan sarapan dan menyiapkan baju untukku. Menyedihkan bukan? Bahkan aku kasihan pada diriku sendiri. Cepatlah bangun agar duniaku tak lagi kacau win" ucapnya lalu pergi tidur karena matanya tak kuasa lagi menahan pedih karena lelah dan juga sembab itu.

Hari-hari menangisi sang istri, berharap akan cepat bangun dari hibernasi nya. Tapi apalah daya hingga sampai saat ini win belum juga membuka mata lentik nya itu.



🤍🤍🤍





Tepat pukul 03.00 dini hari.

Win membuka matanya perlahan, mengerjab ya dan sedikit demi sedikit menangkap sinar bohlam di atasnya. Kepalanya sedikit pening saat pertama kali membuka manik matanya.

Lalu tangannya terasa berat. Kemudian beralih lah mata cantik itu kepada bright, suaminya. Yang sedang tertidur pulas karena kelelahan dengan hidung sedikit merah di kulitnya.

Tangannya terangkat dari kasurnya perlahan, mengelus Surai lembut sambil tersenyum  di balik selang oksigen nya. Nafasnya sudah kembali teratur ia rasakan.

Sekarang win sedang menatap wajah tegas sang suami, yang sedang tertidur dengan pulas menopang kepalanya di kedua tangannya.

Kemudian termenung..

Perasaan aneh pada perutnya, seperti sedikit nyeri dan sakit. Lalu ia meraba-raba perut ratanya dengan tangan kanannya.

Air matanya kembali menetes dalam diam..

Memorinya berputar saat kejadian dimana dirinya kecelakaan saat itu. Dia ingat saat kaki nya bercucuran darah dan perutnya merasakan nyeri yang hebat. Membuatnya sangat sedih sampai hanya bisa berkata sepatah sajak yang keluar dari mulutnya.

Bright tidur baru saja 3 jam dan terbangun saat ada suara isakan kecil terdengar di rungu nya. Kemudian diam sejenak dan melihat ke arah win, ternyata istrinya sudah bangun dan sekarang sedang menangis.

Bright masih diam di tempat  mencerna kejadian tak terduga. Bright melihat Istrinya telah sadar dan win menengok ke arahnya dengan air mata deras mengalir. Akhirnya tak bisa di tahan lagi, win semakin pecah saat melihat dan menatap empat mata dengan suaminya.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang