Pembunuh? Bright?

263 31 2
                                    


Setelah pembalasan telah usai dilaksanakan. Hati bright tetap saja tak merasakan ketenangan. Terus saja berdegup kencang saat ingin memasuki ruang inap milik win.

Perasaan bright sudah tak enak saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Seperti hal akan terjadi sesuatu, tetapi ia langsung menyingkirkan pikiran itu dari benaknya.

...

Seperti biasa, bright akan pergi ke rumah sakit untuk menemani win. Urusan kantor Mike yang memegang nya sementara, meski begitu kadang Mike membaginya dengan bright jadi kemarin dia tak ke rumah sakit sehadi untuk menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Hari ini dia sudah rindu dengan win setelah sehari tak bertemu dengan putri tidurnya.

Membuka kenop pintu dan menampakan Mew Gulf, orang tua bright yang sedang berkunjung

"Halo dad, pa" sapanya tersenyum canggung seperti biasa.

Gulf berbalik. Menatap anaknya tajam dengan sejuta pertanyaan di otak bright, ada apa dengan situasi saat ini? Apa benar perasaan itu akan benar-benar terjadi?

Sedangkan Mew hanya diam menatap apa yang akan istrinya lakukan pada anak kandungnya. Sembari bersedekap tangannya menatap wajah bright yang kebingungan.

"Masih bisa tersenyum kau, hah?" Ujarnya

Bright tambah kebingungan sekarang, apa yang di maksud Gulf? Apa dia berbuat salah sesuatu padanya? Apa ia marah karena tak mengatakan kalau win kecelakaan?


Plakk!



Di tamparnya pipi dingin itu sampai membekas merah panas di kulitnya. Gulf sudah berusaha menahan amarah pada anak semata wayang yang ada di depannya tetap saja tak bisa.

Setelah mengetahui semua di balik kesibukan anaknya, Gulf sampai tak bisa memaafkan dirinya sendiri. Ternyata sikapnya begitu berbeda saat di depannya.

"Dimana rasa bersalah mu? Kau datang dengan keadaan berantakan seperti ini memang papa tak tau apa yang kau lakukan!?"

Bright diam tak menjawab sambil mengusap pipinya yang terkena bekas tamparan keras itu.

"Aku tidak mengajarkan dirimu untuk membunuh orang bright. Apakah Daddy dan papa pernah mengajarkan hal-hal yang tak manusiawi padamu? Orang tua mana yang mau anaknya menjadi seorang pembunuh hah!!?" Bentaknya sedikit meninggi.

Padahal posisi mereka sedang berada di ruang inap win. Yang berarti tak boleh bertengkar atau pun berisik karena rumah sakit tempatnya orang beristirahat, tapi tidak dengan orangtua beranak satu itu

"Tapi pa! Dia yang membuat win menjadi seperti ini!" Suara bright juga sedikit terbawa emosi dan meninggikannya kepada gulf

"Berani menjawab kau anak sialan!? Bukankah Ini bisa di bicarakan baik-baik! Kau tak harus mencabut nyawa seseorang hanya karena cinta bright! Papa dan daddy tidak mengajarimu seperti itu!" tuturnya kesal menahan tangisan disudut matanya

Termenung, saat Gulf menyebutkan dirinya dengan kata tak pantas. Baru kali ini orang tuanya memberi umpatan sebagai bentuk kemarahannya.

Gulf tak habis pikir dengan anaknya, dia benar-benar sudah di butakan oleh cinta hingga membunuh orang lain.

"Papa tak mau tau! Hentikan hal konyol mu ini atau-"

"Atau apa?" Bukannya merasa terancam, bright malah dengan santai bertanya kembali pada papanya.

"Atau Daddy dan papa akan bersumpah meninggalkan mu sendiri disini dan melaporkan mu ke polisi" ancamnya.

Mew otomatis kaget atas ucapan istrinya. Apakah dia tak berbohong soal ini? Meninggalkan anaknya sendirian dengan otak keras kepala dan tak manusiawi nya ini.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang