Newwie's Sweet Cafe

174 20 4
                                    


"Apa yang kamu rasakan sebelumnya?"

"Tidak ada dokter, awalnya baik-baik saja. Tidak merasakan apa-apa" ucapnya.

"Hm.. baiklah, ayo ikut ke ruangan sebelah. Kita harus melihatnya dengan USG. Tidak cukup hanya dengan stetoskop"

...

"Jadi.. ini adalah penampakan bagian perut mu. Aku heran tak ada yang bermasalah tapi- apa!?"

"Ada apa dokter?" Tanya New

"Tunggu sebentar.. sebelumnya aku ingin bertanya padamu tuan"

"Ya dokter?" Sahut Win

"Apa sebelumnya kamu pernah mengetahui kalau beberapa persen ini sangat langka jika lelaki bisa memiliki rahim?"

"Ya dokter, aku sudah tau hal itu... Dan aku salah satu di antaranya. Ada apa dengannya dokter?.." ujarnya dengan tatapan berarti

"Tenang saja tuan aku hanya ingin memberi sebuah kabar.. kamu memiliki rahim yang dapat di buahi bahkan usianya sudah memasuki 8 minggu"

"Lihat, mereka kembar! Kamu istimewa. Selamat" ucap beliau antusias

"Se-selamat? Kembar!? Apa maksudnya dokter? Periksa temanku dengan baik. Dia sedang sakit sekarang!"

"Tidak, dia tidak sakit. begitu aku mendengar keluhannya aku yakin masalahnya adalah ini. Gejala yang dialami saat trimester pertama, kau mengerti maksud ku?"

"Apa?.." suara Win lirih.

"Ya, kamu berhasil membuatnya hidup di dalam tubuh mu, dalam rahim mu!. Jaga dirinya baik-baik, jaga dirimu dengan baik. Beritahu semuanya bahwa ini adalah kabar gembira yang amat menggembirakan" ujar dokter.

Win mulai tak tahan. Kembali mengingat masa-masa yang di nantikan berujung maut saat itu, sedangkan New malah terdiam memproses semuanya.

"Aku akan menyiapkan obat untuk mu."

Dokter pergi ke ruangan sebelah mengambil resep obat untuk Win konsumsi di rumah. Tersisa mereka berdua di dalam ruangan yang sunyi itu. Dengan Win yang terbaring sambil menahan suara tangis nya, dan New yang memandangi layar itu.

"Hik.. phi neww... Jangan diam sajaaa hiks.. Win.. win harus hiks harus bagaimana!?" Ucapnya dengan menggoyangkan lengan New yang mematung itu.

New tersentak, "Ssshh.. Win jangan menangis, phi mengerti perasaan mu, berhenti menangis okay? Atau phi new akan ikut menangis nanti"

Win berhenti menangis, padahal begitu mengondok di dadanya.

"Win, win dengarkan phi."

"Sekarang Win bersama phi new, tidak apa-apa. Phi tidak akan meninggalkan mu, mengerti? Phi New tau ini terjadi mendadak begitu saja."

"Phi akan membiayai semua kebutuhan mu dengan uang phi new punya. Sampai dia kembali menemui mu kemari"

"Tapi phi new.. hiks.. Win-"

"Win... Phi tau ini menyangkut mental mu, ini menyangkut pada trauma mu. Tapi phi mohon, dia tidak berdosa Win, dia tak mengerti apa-apa. Kau mengerti kan kalau janin bisa merasakannya? Jangan terlalu di pikirkan.."

"Tapi phi new.. Win tidak mau.. win tidak mau phi.. bagaimana jika dia tidak menyusul ku kemari?! Bagaimana jika nanti anak ini bertanya-" ucapnya terpotong

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang