Crystal Meth

214 31 0
                                    

"Kau menemukannya?"

"Ya, dia bersamanya. Dia menikahinya"

"Arjin?"

"Dia bukan Arjin. Dia Win. Istrinya"

"Dia Arjin! Bukan Win atau siapapun itu. Aku akan tetap mengejar dan mendapatkan nya meski itu sulit."

"Apa kau menjadikannya pelarian?"

"Bukan pelarian. Aku ingin balas Budi kepada Arjin yang dulu"

"Jadi kau percaya reinkarnasi?"

"Aku tidak percaya itu, tapi aku percaya bahwa dia adalah Arjin yang selama ini aku cari!"

"Apa mau mu?"

"Aku mau Arjin (Win) menjadi milikku!"

"Dia sudah mati!"

...

Pada tengah malam..

Bright bangun pada saat Win sudah kembali tidur. Ia beranjak dari kasur dengan hati-hati agar tidak membangunkan Win, berjinjit agar telapaknya tak menimbulkan suara.

Dia keluar mengenakan cardigan rajut milik Win, tapi tidak mengganti bajunya hanya tertutup oleh cardigan sebagai penghangat.

Mengutus beberapa orang untuk berjaga di sekitar pantai dan villa yang tentunya yang akan dia tinggal walaupun hanya beberapa saat.

"Apa semua sudah disiapkan?"

"Semuanya sedia boss. Kami menunggu anda bersiap" ujarnya.

"Bagus, bergerak sekarang."

Seluruh mobil di kerah kan. Bright menyalakan sistem jalurnya untuk mengamankan jalan yang akan ia lewati pada malam ini agar bebas dari polisi.

"Berapa titik?"

"10 titik. Semua berjaga masing-masing ada dua mobil. Di bukit ada sekitar 3 dengan peralatan lengkap."

"Bagaimana dengan barangnya?"

"Aman dan lengkap."

"Ada berapa ton dan lewat jalur mana saja?" Tanya Bright.

"Sekitar 9,2 ton kami kirim lewat jalur darat. 1 ton kami berangkatkan lewat jalur perairan dan akan datang malam ini juga. Dan sisanya kami kirim lewat kereta api bawah tanah."

Bright hanya diam, bibirnya menyeringai.

Malam ini mungkin akan malam bahagia nya, menerima suapan dari negeri orang dan dia ambil bersih uang-uang mereka. Kekayaannya akan bertambah setiap kiriman yang di terimanya tanpa di ketahui siapapun.

"Berapa lama dia akan sampai tepat pada waktunya?"

"Sekitar 10 detik lagi bos." Ucap salah satu preman.

Disini begitu sejuk dan dingin. Angin di pelabuhan membuatnya tak bisa berdiri tegak, badannya terus saja menggigil tapi ia tutupi dengan wajah dinginnya itu.

"Bos. Apa kau yakin ingin berpakaian seperti ini saat bertemu dengan mereka?"

"Apa ini menjadi masalah untukmu?" Balasnya.

"Kurasa iya"

"Kalau begitu siapkan satu setel pakaian untukku kenakan jika kau merasa keberatan dengan bajuku" ujarnya enteng.

"Bzzt. Siapkan satu setel pakaian terbaik yang kalian punya dan juga jaket. Aku tunggu di dekat pelabuhan. Ganti"

"Roger."

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang